logo-pmjnews.com

News

Selasa, 31 Agustus 2021 17:49 WIB

Puncak Panen Terjadi Agustus, Harga Cabai di Pasar Anjlok

Editor: Ferro Maulana

Harga cabai anjlok di pasar. (Foto: Dok Net)
Harga cabai anjlok di pasar. (Foto: Dok Net)

PMJ NEWS -  Seiring tingginya produksi pada puncak panen Agustus yang tak diikuti dengan serapan optimal, menyebabkan harga cabai menurun.

Ketua Umum Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Abdul Hamid menuturkan harga cabai merah keriting anjlok sampai menyentuh Rp7.000 per kilogram (kg).

Kemudian, cabai rawit merah berkisar Rp8.000 per kg di tingkat petani.

“Pasar sangat lesu dan produksi tinggi. Kalau normal di tingkat petani agar tidak rugi harga jual Rp13.000 per kilogram,” ungkap Hamid kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (31/8/2021).

Laporan terakhir dari produksi di wilayah Kediri menunjukkan perbaikan harga di kisaran Rp1.000 sampai Rp2.000 per kg.

Menurutnya, harga membaik akibat adanya penyerapan dari wilayah Kalimantan.

“Hari ini ada penyerapan dari Kalimantan, sehingga harga agak naik,” ucapnya.

Berdasarkan, Data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) memaparkan, harga cabai merah keriting di pasar tradisional melanjutkan tren penurunan sejak awal Agustus, dari rata-rata Rp33.100 per kg pada 1 Agustus 2021 menjadi Rp28.200 per kg pada 31 Agustus 2021.

Penurunan, harga yang drastis juga terjadi pada cabai rawit merah yang bergerak turun dari Rp55.650 per kg pada 1 Agustus menjadi Rp38.450 per kg pada 31 Agustus 2021.

Terpisah, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan menuturkan, penurunan harga terjadi akibat pergeseran musim tanam yang memicu harga melambung tinggi pada Mei dan turun pada Agustus.

“Penurunan karena sedang puncak panen. Pada Mei sempat terjadi kenaikan cukup signifikan terutama cabai rawit karena pergeseran masa tanam,” katanya.

“Kami sudah prediksikan harga turun pada Agustus karena sentra produksi mulai panen,” pungkasnya.

 

BERITA TERKAIT