test

Fokus

Sabtu, 19 Juni 2021 13:02 WIB

Virus Corona Mengganas, Jakarta Darurat Covid-19

Editor: Hadi Ismanto

Kasus Covid-19 di Jakarta kian mengganas, Ibu Kota darurat Corona. (Foto: PMJ News/Ilustrasi/Jeje).

PMJ NEWS - Penambahan kasus Covid-19 di Indonesia terus melonjak, bahkan di Jakarta mencapai angka tertinggi sepanjang pandemi Covid-19 pada Jumat (18/6/2021). Sejumlah pihak menyarankan untuk menerapkan PSBB ketat.

Dari data yang dikeluarkan BNPB tercatat kasus baru Corona di DKI Jakarta bertambah 4.737 orang, sehingga total kasus pasien yang terpapar Covid-19 mencapai 463.552 orang.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia sebelumnya sempat menyampaikan kasus tambahan Corona di DKI pernah mencapai tertinggi pada 7 Februari 2021, yakni sebanyak 4.213 kasus baru.

Penambahan kasus positif Covid-19 di Jakarta kian mengganas. (Foto: PMJ News/Ilustrasi/Fifi).
Penambahan kasus positif Covid-19 di Jakarta kian mengganas. (Foto: PMJ News/Ilustrasi/Fifi).

Sejalan dengan tingginya penambahan kasus positif Covid-19 di Jakarta, tingkat keterisian atau bed occupancy rate (BOR) Wisma Atlet Kemayoran pun hampir mencapai batas tampung, yakni sebanyak 5.812 orang.

"Pasien rawat inap ini terdiri dari 2.897 pria dan 2.915 wanita," jelas Kepala Penerangan Kogabwilhan-I, Kolonel Marinir Aris Mudian.

Aris menjelaskan, sejak 23 Maret 2020 sampai 18 Juni 2021 pukul 08.00 WIB, pasien yang terdaftar di tower 4, 5, 6 dan 7 RSD Wisma Atlet Kemayoran sebanyak 94.145 orang. Pasien yang sudah keluar sebanyak 88.333 orang.

Adapun rincian pasien yang keluar yakni rujuk ke rumah sakit lain 923 orang, pasien sembuh 87.318 orang dan meninggal 92 orang.

Tiga Varian Virus Baru Teridentifikasi di Jakarta

Mutasi virus baru Covid-19 terindikasi msuk Jakarta. (Foto: PMJ News/Ilustrasi/Hadi).
Mutasi virus baru Covid-19 terindikasi msuk Jakarta. (Foto: PMJ News/Ilustrasi/Hadi).

Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebut setidaknya ada tiga varian virus baru yang telah teridentifikasi masuk wilayah DKI Jakarta. Jenis virus Corona tersebut di antaranya varian Alpha (B.117), varian Beta (B.1.351) dan varian Delta (B.1617.2).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan Bahkan ada 33 warga Jakarta positif virus Covid-19 varian baru itu. Temuan itu berasal dari 980 sampel yang telah diuji Whole Genome Sequencing (WGS).

Dari jumlah tersebut, 289 dinyatakan bukan merupakan Voc, 33 merupakan VoC, 438 masih menunggu hasil, 216 dinyatakan negatif Covid-19, 3 hasil WGS tidak dapat dianalisa, dan 1 invalid.

"Ada lima kasus yang transmisi lokal di Jakarta dan kelimanya varian Delta. Adapun rincian 33 VoC tersebut, yakni 12 varian Alpha (B.117), 3 varian Beta (B.1.351), 18 varian Delta (B.1617.2)," ungkap Dwi dalam keterangannya, Kamis (17/3/2021).

Ia menambahkan, 25 VoC diidentifikasi berasal dari riwayat perjalanan luar negeri, tiga kasus transmisi lokal di luar Jakarta lantaran bukan domisili Jakarta. Hanya saja, tiga pasien VoC itu melakukan pemeriksaan WGS di Ibu kota.

"Pada setiap bertemu VoC, kami langsung mengidentifikasi kasus impor atau transmisi lokal. Jika transmisi lokal, maka kami lakukan tracing masif di komunitas dan tempat kerja,” tuturnya.

Berdasarkan data, Dinkes DKI Jakarta mencatat kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota telah menyentuh di angka 22.611 pasien per Kamis (17/6/2021). Catatan itu meningkat signifikan seiring tambahan kasus harian yang menyentuh di angka 4.144 pasien pada hari ini.

Adapun komposisi kasus aktif tersebut antara lain terdiri dari 25 persen orang tanpa gejala, 35 persen bergejala ringan, 30 persen bergejala sedang, dan 10 persen lainnya bergejala berat dan kritis.

Wilayah Jakarta Timur menjadi penyumbang terbanyak kasus baru Covid-19 sebesar 1.370 kasus. Disusul Jakarta Selatan 832 kasus, Jakarta Barat 824 kasus, Jakarta Utara 523 kasus, Jakarta Pusat 490 kasus, dan Kepulauan Seribu sebanyak 5 kasus.

Sementara kecamatan dengan jumlah kasus terbanyak di antaranya Cengkareng 205 kasus, Duren Sawit 189 kasus, Cipayung 177 kasus, dan Jagakarsa 172 kasus.

Jakarta Dalam Kondisi Tidak Baik

Kapolda Metro Jaya memberikan keterangan pers. (Foto: PMJ News).
Kapolda Metro Jaya memberikan keterangan pers. (Foto: PMJ News).

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran mengungkapkan fokusnya terhadap situasi DKI Jakarta di tengah pandemi Covid-19. Dia menyebut Jakarta sedang dalam kondisi yang tidak baik.

"Kepada masyarakat, saya ingatkan kembali saat ini kondisi Jakarta sedang tidak baik-baik saja," ujar Fadil kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Kamis (17/6/2021) kemarin.

Penyebutan Fadil terkait kondisi DKI Jakarta yang sedang tidak baik-baik saja ini bukan tanpa alasan. Melainkan karena angka kasus aktif Covid-19 yang terus meningkat dalam beberapa waktu terakhir pasca libur Lebaran 2021.

"Kita tahu, angka Covid-19 terus naik, bed occupancy rate (BOR) terus mengalami kenaikan. Pun, jumlah orang yang antri masuk rumah sakit juga makin meningkat," imbuhnya.

Melihat fakta tersebut, Fadil pun berpesan kepada seluruh masyarakat khususnya di wilayah DKI Jakarta untuk tetap terus mematuhi protokol kesehatan secara ketat baik itu 3T dan 5M. Ia berharap kepatuhan ini dapat mengendalikan Covid-19.

"Mari jaga diri, jaga keluarga, supaya taat protokol kesehatan, supaya kita cepat keluar dari persoalan pandemi Covid-19 ini," tukasnya.

Jakarta Berada di Puncak Pandemi Covid-19

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat memberikan keterangan pers. (Foto: PMJ News/Pemprov DKI).
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat memberikan keterangan pers. (Foto: PMJ News/Pemprov DKI).

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyatakan Jakarta kini berada pada kondisi puncak baru pandemi Covid-19. Saat ini, angka penambahan kasus mencapai jumlah tertinggi, yakni sebanyak 4.737 kasus baru.

"Artinya, saudara-saudara kita berpotensi terdampak dan saudara-saudara kita berpotensi mengalami fatalitas (kematian)," ujar Anies di Monas, Jakarta, Jumat (18/6/2021).

Anies pun meminta semua pihak untuk ikut berperan serta mengendalikan Covid-19. Masyarakat harus mematuhi dan mengikuti aturan 3M, pembatasan jumlah orang di dalam ruangan, dan hindari kerumunan.

"Semoga ikhtiar kita menjaga Jakarta bisa tuntas sebaik-baiknya," ucap Anies.

Polisi Gencarkan Operasi Yustisi Tekan Angka Covid-19

Polisi mengencarkan operasi yustisi untuk mendisiplinkan warga dalam penerapan prokes. (Foto: PMJ News).
Polisi mengencarkan operasi yustisi untuk mendisiplinkan warga dalam penerapan prokes. (Foto: PMJ News).

Polda Metro Jaya bersama stakeholder terkait akan menggencarkan patroli protokol kesehatan di wilayah Jakarta dan sekitarnya, termasuk memasifkan operasi yustisi. Hal itu dilakukan mengingat angka kasus Covid-19 semakin meningkat.

"Sekarang Covid-19 Jakarta di angka 4 ribu, sehingga akan dilakukan perketatan protokol kesehatan kepada masyarakat Jakarta dengan memasifkan patroli, termasuk operasi yustisi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, Jumat (18/6/2021).

Dalam melakukan patroli dan operasi yustisi tersebut, kata dia, polisi mengedepankan langkah-langkah preemtif dan preventif strike. Operasi dimulai dengan apel di kawasan Monas pada Jumat (18/6/2021) sore.

"Kita akan sama-sama apel, kita lakukan patroli masif, termasuk yustisi. Lalu, kita juga melakukan bagi-bagi masker dan mengingatkan masyarakat karena kunci utamanya itu displin protokol kesehatan 5M pada masyarakat," tuturnya.

"Kita kembali lagi bagaimana kita mengingatkan masyarakat, kerumunan kita bubarkan, perketatan PPKM berskala mikro ini dengan aturan-aturan itu yang kita tegakkan sekarang untuk mendisiplinkan masyarakat," imbuhnya.

Tiga Fokus Utama Polda Metro Jaya Tekan Angka Covid-19

Keterangan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus bersama Dirlantas Polda Metro Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo. (Foto: PMJ News/ Yenni)
Keterangan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus bersama Dirlantas Polda Metro Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo. (Foto: PMJ News/ Yenni)

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menerangkan pihaknya akan terus berupaya dalam menurunkan angka penyebaran Covid-19 di Jakarta. Dalam hal ini, ada tiga hal yang menjadi fokus utama.

"Kita tahu penyebaran Covid-19 sedang tinggi. Maka dari itu, ada beberapa kegiatan dalam PPKM Mikro yang akan diperkuat," ujar Yusri kepada wartawan, di Silang Monas, Jakarta, Jumat (18/6/2021).

"Ada tiga hal, pertama bagaimana memperkuat PPKM Mikro, kedua berupaya bagaimana mendisiplinkan masyarakat untuk taat terhadap PPKM Mikro, dan ketiga percepatan vaksinasi sesuai dengan aturan pemerintah," sambungnya.

Yusri melanjutkan, khusus pada Sabtu dan Minggu pihaknya juga akan mengawasi kegiatan olahraga yang dilakukan masyarakat. Dalam hal ini untuk mencegah timbulnya kerumunan.

BERITA TERKAIT