Rabu, 2 Juni 2021 13:50 WIB
Sinovac dan Sinopharm Diakui WHO, Peluang Umrah Jamaah Indonesia Terbuka
Editor: Fitriawan Ginting
PMJ NEWS - Dua vaksin impor yang digunakan di Indonesia yakni Sinovac dan Sinopharm telah diakui Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).
Menteri BUMN Erick Thohir mengakui, kalau itu menjadi kabar bahagia karena menjadi peluang perjalanan umrah ke Tanah Suci Mekkah bisa kembali dibuka, khususnya untuk Indonesia.
Ia mengatakan, dengan adanya sertifikasi WHO vaksin Sinovac dan Sinopharm, hal ini jelas berdampak dengan dipermudahnya perjalanan Warga Negara Indonesia (WNI) ke luar negeri, termasuk berangkat umrah ke Arab Saudi.
"Paling tidak dengan Sinovac masuk list WHO, kita harap pemerintah Saudi buka diri. Mestinya yang masuk WHO itu friendly," kata Erick Thohir di Kantor Kementerian BUMN, Rabu (2/6/2021).
Kendati begitu, Erick Thohir menekankan, pentingnya persetujuan Pemerintah Arab Saudi terhadap izin umrah bukan berada di bawah kendalinya dan Kementerian BUMN. Hal tersebut jadi kewenangan instansi pemerintah terkait yakni Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
"Saya hanya sampaikan ini masuk list. Kita senang vaksin impor kita bukan kaleng-kalengan. Apakah untuk bisnis atau umrah, domain-nya bukan saya, tapi di Kemenlu," jelas Erick Thohir.
Menurut Erick Thohir, keberhasilan vaksin Sinovac dan Sinopharm sendiri merupakan buah hasil kolaborasi antara pihaknya, Kemenlu dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Ia akan terus mendorong para pelaku di dalam negeri untuk terus berproses agar Indonesia bisa menggunakan vaksin secara mandiri dan tak perlu lagi melakukan impor.