test

News

Kamis, 20 Mei 2021 11:50 WIB

Waspada! Kemenkes: Ditemukan 27 Kasus Mutasi Covid-19 di Indonesia

Editor: Ferro Maulana

Mutasi virus Covid-19 di Indonesia. (Foto: Dok Net)

PMJ NEWS - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa saat ini telah ditemukan 27 kasus mutasi Covid-19 di Indonesia. Terkini yaitu, kasus mutasi B1525 yang masih dilakukan penelitian.

"Varian Covid-19 itu kita ketahui sudah terdeteksi di Indonesia ini. Kita sudah menemukan kalau kita ada 26. Sebenarnya ada satu lagi sebenarnya kasus B1525 menjadi varian of interest ya," demikian Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, Kamis (20/5/2021).

Nadia melanjutkan, ditemukan lagi satu kasus yang masih dilakukan observasi yakni dari varian B1525 yang ditemukan pertama kali di Inggris.

"Total ada 27 kasus, namun saat ini masih dilakukan observasi dari varian B1525," jelasnya.

Di kesempatan berbeda, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan ada 27 kasus mutasi Covid-19 di Indonesia. Kasus tersebut dari berbagai mutasi Covid-19 diantaranya B117 dari Inggris, B1351 atau varian Raja dari Afrika Selatan, dan B1617 dari India.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmidzi. (Foto: PMJ News/YouTube Setpres).
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmidzi. (Foto: PMJ News/YouTube Setpres).

"Total 27 itu di mana B117 itu ada 14 kasus. B1351 atau varian Afrika Selatan itu ada 2 kasus, dan B1617 itu ada 10 kasus yang kita sebut dari varian India, dan satu lagi B1525," ungkap Menkes.

Golongan Mutasi Covid-19

Nadia menuturkan World Health Organization (WHO) sudah menggolongkan mutasi virus Covid-19.

Pertama adalah varian of concern diantaranya adalah mutasi B117 dari Inggris, B1351 dari Afrika Selatan, P1 dari Brazil, juga E484K atau Eek dari Jepang.

"Itu yang harus kita waspadai karena buktinya menyebabkan tingkat penularan yang tinggi seperti yang terjadi di Inggris dan satu lagi varian Afrika Selatan. Dan ada satu lagi yang belum ditemukan di Indonesia itu adalah varian Brazil atau varian Jepang," paparnya.

Nadia menambahkan, varian B1351 dari Afrika Selatan bisa menyebabkan tingkat keparahan penyakit juga mempengaruhi efikasi pada vaksin Covid-19.

"Nah, varian Afrika Selatan itu dikatakan bahwa meningkatkan tingkat keparahan penyakit dan juga mempengaruhi efikasi daripada vaksin," urainya melanjutkan.

"Nah, ini melihat penggolongan ini tentunya dari jenis varian yaitu B117 dan B1351 ini memang digolongkan sebagai varian yang harus diwaspadai atau varian of concern," sambung Nadia.

Kedua yaitu varian of interest. Yang mana varian B1617 dari India salah satu di antaranya. Varian ini juga harus diwaspadai karena menyebabkan meledaknya kasus Covid-19 di India.

"Nah satu lagi adalah varian of interest ya, dimana kita tahu ada B1617 yang menyebabkan kasus Covid-19 di India," tandasnya.

BERITA TERKAIT