test

News

Rabu, 19 Mei 2021 13:50 WIB

Memburuk, Argentina Catat Rekor Kematian Covid-19 Tertinggi

Editor: Ferro Maulana

Kondisi pandemi Covid-19 di Argentina yang makin memburuk. (Foto: Dok Net)

PMJ NEWS - Negara Argentina kembali melaporkan rekor kematian harian akibat virus Covid-19 sebanyak 745 orang pada Selasa (18/5/2021) waktu setempat.

Adapun rekor kasus kematian terjadi saat negara tersebut dilanda gelombang kedua infeksi yang menyebabkan jumlah tes positif dalam kurun 24 jam menjadi 35.543.

Sejak pandemi dimulai dalam kuartal pertama tahun 2020, Argentina telah mengkonfirmasi total 3,3 juta infeksi dan 71.771 kematian.

Situasi Covid-19 di Argentina yang makin memburuk. (Foto: Dok Net)
Situasi Covid-19 di Argentina yang makin memburuk. (Foto: Dok Net)

Berdasarkan data yang dilansir Reuters, Rabu (19/5/2021), rata-rata infeksi dan kematian harian yang dilaporkan oleh Argentina menempatkan negara tersebut berada lima negara terburuk di dunia.

“Jumlah kasus yang lebih besar ini adalah konsekuensi dari orang-orang yang berperilaku seolah-olah tidak terjadi apa-apa,” tutur Presiden Alberto Fernández kepada radio lokal.

Bahkan. Presiden Argentina menyerukan kepada masyarakatnya untuk meningkatkan tindakan perlindungan. Antara lain, memakai masker serta menjaga jarak sosial guna mencegah penularan Covid-19.

Kemudian Presiden Argetina juga menandatangani keputusan beberapa minggu lalu mengamanatkan pembatasan baru untuk meninggalkan rumah.

Dalam kebijakannya, Presiden Argentina juga meminta penangguhan kelas sekolah tatap muka di daerah dengan jumlah infeksi tertinggi.

Berbagai langkah tersebut akan berakhir pada hari Jumat, tetapi pemerintah dapat memutuskan untuk memperpanjang aturan penguncian saat ini.

Sekadar informasi, awal Mei lalu, kasus virus Corona di negara berpenduduk 43 juta jiwa itu mencapai tiga juta ketika pekerja medis mengatakan rumah sakit penuh walaupun pemerintah memperkuat langkah-langkah untuk menurunkan penyebaran infeksi.

Saat itu Kemenkes Argentina mengatakan, ada 11.394 kasus baru selama periode 24 jam terakhir sekaligus memunculkan tonggak sejarah baru yang suram, dengan 156 kematian baru. Sehingga total kematian mencapai 64.252.

"Masyarakat perlu lebih waspada dan tahu bahwa rumah sakit penuh dan tenaga kesehatan kelelahan," terang Luciana Berti yang menjabat asisten bedah berusia 41 tahun tersebut. (Sumber: Reuters/ Express)

BERITA TERKAIT