logo-pmjnews.com

Kesehatan

Jumat, 14 Mei 2021 10:02 WIB

5 Tips Sehat Menyantap Hidangan Khas Lebaran

Editor: Hadi Ismanto

Meski masih dalam suasana pandemi Covid-19, hidangan dan kue-kue Lebaran tetap tersaji di meja-meja. (Foto: PMJ News/Dok Net).
Meski masih dalam suasana pandemi Covid-19, hidangan dan kue-kue Lebaran tetap tersaji di meja-meja. (Foto: PMJ News/Dok Net).

PMJ NEWS - Meski masih dalam suasana pandemi Covid-19, hidangan dan kue-kue Lebaran tetap tersaji di meja-meja. Mulai dari sambal goreng ati, opor ayam, rendang, sayur labu serta hidangan bersantan menjadi temansetia ketupat.

Belum lagi kue-kue seperti nastar, sagu keju, kaastengel hingga kue lapis legit. Aneka hidangan ini memiliki jumlah kalori fantastis dan kolesterol tinggi. Jadi amankah mengonsusi makanan ini walaupun hanya setahun sekali?

Seorang ahli gizi dari RS Mayapada Hospital Kuningan, Christina Andhika Setyani mengatakan sejatinya semua makanan yang dikonsumsi secara berlebihan tidak sehat, apalagi yang bersantan.

"Sebenarnya ini bisa jadi bermasalah, bisa jadi tidak masalah. Yang harus diingat, semua makanan jika disantap berlebihan tidak akan sehat, termasuk makanan bersantan yang umumnya rendah serat ini," ungkap Christina dalam keterangannya, Kamis (15/3/2021).

Christina menjelaskan, santan memang tidak mengandung kolesterol tapi mengandung asam lemak dan trigliserid yang dapat dibakar tubuh. Namun jika santan diolah dalam waktu lama dan dihangatkan maka lemak yang terkandung berubah jadi lemak jenuh.

Banyaknya LDL dalam darah dapat menyebabkan penumpukan lemak dipembuluh darah dan menyebabkan penyumbatan aliran darah ke jantung dan otak. Akibatnya, hal ini dapat meningkatkan resiko timbulnya penyakit jantung dan stroke.

Kolesterol sendiri terkandung dalam bahan makanan yang berasal dari hewan misalnya daging sapi, jerohan, dan sumber makanan hewani lainnya. Sehingga gabungan antara santan dan jenis bahan makanan hewani dapat meningkatkan kandungan lemak jenuh.

Untuk mencegah peningkatan asupan lemak jenih yang bisa meningkatkan resiko penyakit, Christina pun menyarankan beberapa tips tetap sehat menyantap hidangan Lebaran, sebagai berikut:

1. Pilih Satu Jenis Makanan
Salah satu tips adalah menahan diri agar tidak kalap ketika melihat deretan makanan lezat di meja. Pilih satu saja hidangan bersantan yang akan Anda nikmati.

"Bila ada rendang, gulai, dan opor tersaji di meja, maka pilih satu saja yang akan dimakan,” ucap Christina.

2. Konsumsi Buah dan Sayur
Makan buah dan sayur bisa menjadi salah satu cara mengontrol asupan makanan, sebab lambung sudah terisi sebelumnya dengan buah yang kalorinya lebih rendah.

Apabila memang Anda sulit mengontrol porsi makan, dia menyarankan untuk mengonsumsi buah sebelum makanan berat. Rasa kenyang juga muncul lebih cepat sehingga Anda secara otomatis bisa membatasi asupan makanan yang berkalori tinggi.

3. Pilih Menu Tak Bersantan
Anda juga bisa memilih menu-menu yang lebih sehat saat lebaran seperti semur, rawon, sop atau soto.

4. Ganti Santan dengan Susu
Hidangan khas lebaran seperti gulai opor, santan, dan sambal ati pada dasarnya menggunakan santan kental sebagai salah satu bahan utamanya.

Sebagai alternatif, penggunaan santan yang banyak dan kental dapat digantikan dengan susu skim, susu rendah lemak, susu kedelai, bahkan kemiri. Susu skim atau susu rendah lemak, serta susu kedelai dapat menggantikan gurihnya santan.

"Oleh karena itu baiknya susu skim atau rendah lemak dan susu kedelai bisa dimasukkan terakhir setelah masakan hampir matang. Trik lainnya adalah dengan menggunakan jenis daging yang rendah lemak atau ayam tanpa kulit," ujar Christina.

5. Kombinasikan Ketupat dengan Lontong
Walaupun berbahan dasar beras, tetapi terdapat perbedaan nilai gizi ketupat dan lontong. 1 buah ketupat biasanya memiliki berat 103gr dan berat 1 buah lontong biasanya 90gr.

Berdasarkan nilai gizinya 100gr ketupat mengandung energi 160kkal, 2.42gr lemak, protein 3.217gr, dan 30.36gr karbohidrat. Untuk 100gr lontong mengandung energi 144kkal, 0.23gr lemak, 2.76gr protein, dan 31.76gr karbohidrat.

BERITA TERKAIT