Sabtu, 1 Mei 2021 13:57 WIB
Terbongkarnya Rekayasa Cerita Babi Ngepet di Depok
Editor: Hadi Ismanto
PMJ NEWS - Warga Bedahan, Sawangan, Kota Depok dihebohkan dengan penangkapan seekor hewan yang diduga babi ngepet. Kabar ini pun menjadi perhatian dalam beberapa hari belakangan, karena sempat viral di media sosial.
Babi ngepet ini diamankan warga di sebuah kandang kayu. Kabar penangkapan ini pun menyedot perhatian warga yang datang untuk melihat. Alhasil, lantaran menimbulkan kerumunan hewan tersebut akhirnya dipotong.
"Kami menerima laporan ada warga yang menangkap seekor babi. Karena dikhawatirkan adanya kerumunan massa yang melihat babi tersebut, akhirnya kita lakukan pembubaran," ungkap Kapolsek Sawangan AKP Rio Tobing, Rabu (28/4/2021).
Selain itu, langkah yang dilakukan adalah dengan menyembelih babi tersebut agar warga tidak terus-terusan datang dan terjadi kerumunan. Pada siang kemarin, babi tersebut disembelih. Lalu babi itu dikuburkan di pemakaman sekitar lokasi.
Terkait kabar yang menyebut hewan babi tersebut mengecil dari pertama kali ditangkap. Rio menegaskan, anggotanya hanya melihat dan memastikan wujud yang terlihat adalah berupa babi.
"Kalau ada yang bilang dari besar terus mengecil, ya faktanya saat anggota ke sana ditemukan kecil. Berdasarkan cerita ini itu kita belum bisa menyimpulkan karena faktanya yang kami temukan hanya seekor babi," tuturnya.
"Jadi kami imbau warga tetap tenang, kondusif jangan sampai menimbulkan kekisruhan dan kerumunan," sambungnya.
Tetap Timbulkan Kerumunan, Polisi Bongkar Kuburan Babi Ngepet
Setelah disembelih dan dikuburkan di sebidang tanah warga, makam hewan yang disebut babi ngepet ternyata masih saja menimbulkan kerumunan. Pasalnya, masyarakat yang penasaran masih kerap mendatangi makamnya.
Menyikapi hal tersebut, polisi akhirnya membongkar kuburan babi ngepet yang sempat ditangkap warga di wilayah Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Pembongkaran ini untuk mencegah kerumunan warga yang ingin melihat makam.
Kapolsek Sawangan, AKP Rio Mikael Lumban Tobing menyebut pembongkaran kuburan babi ngepet dilaksanakan setelah adanya dugaan pemindahan kuburan babi ngepet oleh warga.
Menurut Rio, sebelumnya kuburan babi ngepet diletakkan di pemakaman keluarga. Namun, ada informasi makam telah dipindahkan ke lokasi tak jauh dari kuburan sebelumnya.
"Iya tadi anggota melakukan pembongkaran, karena masih menjadi perhatian masyarakat," jelas AKP Rio saat dikonfirmasi, Rabu (28/4/2021).
Kapolsek mengatakan, potongan hewan diduga babi ngepet tersebut saat ini telah diamankan ke Polsek Sawangan. Pasalnya, berdasarkan laporan warga masih banyak warga yang ingin melihat kuburan itu.
"Iya, untuk menghindari kerumunan massa. Dikhawatirkan menimbulkan penularan Covid-19," tukasnya.
Heboh Cerita Babi Ngepet Akhirnya Diungkap Polisi
Polres Metro Depok mengungkap fakta soal penangkapan babi ngepet yang sempat menghebohkan warga kampung Bedahan, Sawangan. Polisi memastikan isu babi ngepet tersebut hanya rekayasa seorang oknum ustadz.
Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Imran Siregar mengatakan cerita bohong atau hoax babi ngepet pertama kali disebarkan oleh Ustadz Adam Ibrahim. Saat ini pelaku telah ditangkap.
"Kami sampaikan semua yang sudah viral itu adalah hoax, itu berita bohong. Kejadiannya tidak seperti apa yang diberitakan," jelas Kapolres Metro Depok Kombes Imran Siregar dalam konferensi pers, Kamis (29/4/2021).
Lebih lanjut Imran menuturkan, cerita soal babi ngepet bermula dari tersangka bernama Adam Ibrahim yang menerima laporan adanya sejumlah warga yang kehilangan uangnya.
"Cerita hoax ini berawal dari adanya masyarakat yang merasa kehilangan uang. Keluhan ini kemudian disampaikan kepada Ustadz Adam. Dia kemudian membeli seekor babi melalui online senilai 900rb dengan ongkos kirim 200rb," ungkapnya.
Selanjutnya, kata Imran, Adam bersama delapan orang lainnya bekerja sama mengarang cerita soal adanya babi ngepet ini. Kepada warga, Adam menggambarkan babi ngepet berkalung dan mengenakan ikat kepala tali merah.
"Adam bekerja sama dengan kurang lebih 8 orang. Mereka menangkap babi yang telah disiapkan oleh saudara ustad ibrahim di sebelah rumahnya," terangnya.
Penyebar Hoax Babi Ngepet Jadi Tersangka, Motifnya Ingin Terkenal
Polisi menetapkan Ustadz Adam Ibrahim sebagai tersangka kasus penyebaran hoax isu babi ngepet yang menghebohkan warga kampung Bedahan, Kecamatan Sawangan, Depok.
Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Imran Siregar menjelaskan motif pelaku Adam merekayasa cerita penangkapan babi ngepet tersebut memiliki tujuan tertentu yang intinya agar dirinya terkenal.
"Tujuan mereka supaya lebih terkenal di kampungnya. (Dia) merupakan salah satu tokohlah, tapi tidak terlalu terkenal," ujar Kombes Imran Siregar kepada wartawan, Kamis (29/4/2021).
Atas perbuatannya, penyebar hoax ini akan dijerat Pasal 14 ayat 1 dan atau ayat 2 UU nomor 1 tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana. Adapun ancaman hukuman berupa pidana penjara paling lama 3 tahun.
Pengakuan Pelaku Penyebar Hoax Babi Ngepet
Adam yang telah ditetapkan sebagai penyebaran hoax penangkapan babi ngepet menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat. Dia mengakui cerita babi ngepet ini hanya sebuah rekayasa.
Menurut Adam, dirinya mengarang cerita soal babi ngepet itu setelah mendapatkan laporan beberapa warga yang kehilangan uang sejak awal Maret 2021. Dari situ, dia berpikir untuk menyelesaikan masalah dengan menghadirkan babi ngepet.
"Atas kejadian ini saya mohon maaf, terutama kepada warga Bedahan, untuk seluruh warga Indonesia. Ini bukan pengalihan isu atau apa pun. Ini rekayasa saya pribadi untuk menyelesaikan apa yang diskusikan kepada saya tentang kejadian hilang itu tidak ada lagi," tutur Adam.
Namun akhirnya itu tidak sesuai dengan harapan Adam Ibrahim. Warga malah berdatangan dan ceritanya viral ke mana-mana. "Semua berjalan dalam keadaan yang salah. Saya akui itu kesalahan yang fatal," tukasnya.
Sisi lain, Ibu-ibu Jadi Viral Gegara Komentar Julid Soal Babi Ngepet
Seorang ibu sempat viral lantaran mengaku tahu siapa sosok di balik babi ngepet di Sawangan, Kota Depok. Dalam video, dia menuding orang yang menjadi babi ngepet ini adalah tetangganya yang menurutnya menganggur tapi punya banyak uang.
"Dari kemarin saya sudah pantau, Pak, orang ini. Ini dia berumah tangga dia nganggur, tapi uangnya banyak. Saya sudah lewat rumahnya, udah saya lemparin sesuatu di depan rumah biar ketahuan," kata Ibu Wati dalam potongan video yang viral.
Namun, belakangan ibu Wati mengakui kekeliruannya. Dalam video klarifikasi itu, dia meminta maaf atas pernyataannya dalam potongan video yang viral karena menuding tetangganya ikut pesugihan babi ngepet.
Meski telah menyampaikan permohonan maaf, warga masih tidak terima dengan pernyataan ibu Wati. Mereka meminta si ibu tersebut pergi meninggalkan wilayah tersebut.
Sementara itu, Kapolrestro Depok Kombes Pol Imran Edwin Siregar menegaskan, kalau Ibu Wati tidak ikut dalam rekayasa babi ngepet yang dibuat tersangka dengan 8 temannya itu.
“Ibu ini (Wati) hanya masyarakat dan warga biasa saja. Cuma dia percaya sama rekayasa itu. Sehingga keluarlah ucapan tersebut yang membuat warga kesal. Tapi tidak ada kaitannya dengan hoax ini,” jelas Kombes Pol Imran Edwin Siregar, Kamis (29/4/2021).
Gubernur Ridwan Kamil Prihatin Adanya Isu Babi Ngepet
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku prihatin dengan tersebarnya informasi hoaks babi ngepet yang disebarkan oleh tokoh masyarakat di Kota Depok.
"Masih banyak masyarakat yang mudah percaya hoaks. Apalagi pembuat hoaksnya adalah tokoh setempat. Karena akal sehat dan rasionalitas sering dikalahkan oleh hal-hal irasional," tulis Ridwan Kamil melalui Instagram pribadinya, sepeti dilihat, Sabtu (1/5/2021).
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini juga menyoroti soal perilaku tetangga julid, yang syirik dan menuduh tetangganya yang nganggur tapi memiliki banyak uang.
"Tetangga julid. Sudah mah irasional juga hobi ngomporin menyiram bensin ke api. Menuduh jika tetangga kaya tapi jarang ke luar rumah artinya duitnya tidak halal," ujarnya.
Kang Emil berharap, generasi penerus bangsa bisa terhindar dari hal-hal tersebut. "Mudah-mudahan anak cucu kita yaitu generasi Z dan generasi Alpha mah jauh dari hal-hal begini. Aamiin," pungkasnya.