Sabtu, 24 April 2021 13:59 WIB
Pangdam Jaya Pastikan 160 WN India Jalani Isolasi 14 Hari
Editor: Hadi Ismanto
Penulis: Yeni Lestari
PMJ NEWS - Datangnya ratusan warga negara asing (WNA) dari India ke Indonesia menuai pro kontra di kalangan masyarakat. Terutama, mengenai lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di negara India sendiri.
Terkait hal tersebut, Kodam Jaya bersama dengan Polda Metro Jaya dan Kementerian Kesehatan membentuk lima tim inti untuk mengawasi para WNA tersebut.
"Kami kami sudah membentuk lima tim inti berupa tim pencarian, tim evakuasi, kesehatan, penjagaan, serta penegakan hukum," ungkap Panglima Kodam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman, Sabtu (24/3/2021).
"Setelah didata terdapat 160 WNA India dan WNI yang datang, dengan rincian 153 dari India dan 7 orang sisanya dari Indonesia," sambungnya.
Lebih lanjut Dudung mengatakan, sebanyak 12 WNA India terkonfirmasi positif Covid-19 usai datang ke Indonesia. Saat ini mereka dalam penanganan dan menjalani isolasi mandiri.
"Dari hasil data tersebut, kami putuskan untuk 12 orang yang positif Covid-19 menjalani isolasi mandiri di hotel Cariston. Sementara, untuk 7 WNI yang tidak terpapar pun kita minta untuk tetap menjalani isolasi di Wisma Atlet Pademangan," tuturnya.
"141 WNA India lainnya yang tidak terpapar Covid-19, tetap harus menjalani isolasi mandiri yang dipusatkan di hotel holiday inn. Sebanyak 90 orang sudah masuk, sementara 51 lainnya sedang proses perpindahan hotel," imbuhnya.
Ditegaskan Dudung, nantinya para WNA dan WNI yang datang dari India ini akan menjalani isolasi mandiri secara penuh selama 14 hari. Dengan begitu, diharapkan masyarakat tidak khawatir akan adanya lonjakan kasus.
"Perlakuan kepada mereka yang sudah terlanjur datang kesini, nanti akan diberlakukan sama. Setelah isolasi 14 hari dan dinyatakan negatif maka diperbolehkan untuk ke tempatnya masing-masing," jelasnya.
"Intinya, kami himbau masyarakat untuk tidak khawatir. Karena kami jamin semua WNI dan WNA yang datang ini kami jaga dengan maksimal, sebagai upaya agar tidak terjadi penyebaran Covid-19," pungkasnya