logo-pmjnews.com

Regional

Sabtu, 10 April 2021 07:42 WIB

Taruna Latsitardanus 41 dan Masyarakat Renovasi Gereja, Masjid dan Rumah

Editor: Ferro Maulana

Latsitardanus ke-41 melaksanakan kegiatan renovasi gereja, masjid dan rumah tak layak di Kota Medan, Sumatera Utara. (Foto: PMJ News).
Latsitardanus ke-41 melaksanakan kegiatan renovasi gereja, masjid dan rumah tak layak di Kota Medan, Sumatera Utara. (Foto: PMJ News).

PMJ NEWS -  Para Taruna Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus) ke-41 melaksanakan kegiatan renovasi gereja, masjid dan rumah tak layak di Kota Medan, Sumatera Utara.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono menyampaikan, kegiatan renovasi dilaksanakan mulai tanggal 8-21 April 2021.

Di antaranya renovasi rumah tidak layak huni di 3 titik, renovasi masjid At Taufik, renovasi gereja Pouk Budi Luhur dan renovasi Taman Makan Pahlawan (TMP) Medan.

Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono saat memberikan keterangan pers. (PMJ News/Adi)
Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono saat memberikan keterangan pers. (PMJ News/Adi)

"Selain kegiatan fisik, ada juga kegiatan non fisik. Misalnya penyuluhan protokol kesehatan, penyuluhan sadar hukum, penyuluhan bela negara serya penyuluhan promosi Akpol TNI," ungkap Argo dalam keterangannya, Jumat (9/4/2021).

Menurut Argo, kegiatan ini merupakan sebuah momentum untuk membangun sinergi antara TNI, Polri, dan masyarakat.

"Sehingga makna atau tujuan dari kegiatan renovasi bangunan ini dapat menumbuhkan jiwa kejuangan, cinta tanah air serta semangat integrasi para Taruna dan mahasiswa untuk membangun sinergi dan soliditas TNI, Polri dan masyarakat," ungkap mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini.

Latsitardanus ke-41 melaksanakan kegiatan renovasi gereja, masjid dan rumah tak layak di Kota Medan, Sumatera Utara. (Foto: PMJ News).
Latsitardanus ke-41 melaksanakan kegiatan renovasi gereja, masjid dan rumah tak layak di Kota Medan, Sumatera Utara. (Foto: PMJ News).

Sebelumnya Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus) ke-41 di Medan dibuka oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Rabu (7/4/2021).

Adapun jumlah peserta yang mengikuti Latsitrada sebanyak 802 taruna dari berbagai matra. Antara lain, 227 taruna Akademi Militer (Akmil), 101 taruna Akademi Angkatan Laut (AAL), 91 taruna Akademi Angkatan Udara (AAU) dan 282 Taruna Akademi Kepolisian (Akpol). 

Sementara itu, dari unsur mahasiswa sebanyak 100 orang yang berasal dari sejumlah Universitas di Provinsi Sumatera Utara. 

“Latihan Integrasi Taruna Wreda (Latsitarda) akan memupuk dan memantapkan kemanunggalan TNI-Polri dengan rakyat serta menanamkan dan menumbuhkembangkan jiwa kejuangan, cinta tanah air serta semangat integrasi para Taruna/Taruni, Praja dan Mahasiswa, sebagai upaya membangun soliditas TNI-Polri dan rakyat,” tutur Argo dalam keterangan tertulisnya. 

Latsitardanus ke-41 melaksanakan kegiatan renovasi gereja, masjid dan rumah tak layak di Kota Medan, Sumatera Utara. (Foto: PMJ News).
Latsitardanus ke-41 melaksanakan kegiatan renovasi gereja, masjid dan rumah tak layak di Kota Medan, Sumatera Utara. (Foto: PMJ News).

Argo menjelaskan, latihan digelar dibeberapa lokasi yakni di Satlat-1/Macan di Kabupaten Simalungun, Satlat-2/Hiu di Kota Binjai, Kabupaten Langkat, Satlat-3/Elang di Kota Tebing Tinggi, Deli Serdang dan Satlat-4/Kijang di Kota Medan. Latsitarda dimulai sejak tanggal 8 April hingga 24 April 2021. 

Sedangkan, sasaran fisik pelatihan ini yaitu para taruna melakukan perbaikan rumah ibadah, perbaikan fasilitas umum atau fasum seperti pos kamling, MCK umum, perbaikan drainase, perbaikan rumah layak huni serta perbaikan dengan melakukan pengaspalan jalan dan pavingisasi. 

Kemudian, pelatihan dengan sasaran non fisik ialah para taruna melakukan berbagai kegiatan sosial berupa Penyuluhan Covid-19, Narkoba, Kesehatan, penguatan Desa atau Kampung Tangguh, penanaman nilai juang terhadap masyarakat, pengenalan Akademi TNI dan Akpol juga pelatikan Drum Band. "Para taruna juga melakukan anjangsana ke tokoh agama dan masyarakat setempat,” tutup Argo.

BERITA TERKAIT