logo-pmjnews.com

News

Senin, 22 Februari 2021 13:50 WIB

Pangdam: Ada 8.000 Warga Bekasi Sudah Masuk ke 16 Titik Pengungsian

Editor: Ferro Maulana

Penulis: Yeni Lestari

Pangdam bersama Kapolda Metro Jaya beserta jajarannya meninjau langsung korban banjir di Kabupaten Bekasi. (Foto: PMJ News).
Pangdam bersama Kapolda Metro Jaya beserta jajarannya meninjau langsung korban banjir di Kabupaten Bekasi. (Foto: PMJ News).

PMJ NEWS - Personel gabungan TNI-Polri dan Basarnas sudah mengevakuasi ribuan warga korban tanggul jebol Citarum, Pebayuran, Kabupaten Bekasi. Sekarang, para korban diungsikan ke tenda pengungsian yang tersebar di 16 titik.

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman menerangkan, tenda pengungsian disebar di banyak titik untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

“Terdapat 16 titik pengungsian agar nggak menumpuk. Ada 8.000 warga yang sudah masuk pengungsian," terang Dudung Abdurrachman di Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Senin (22/2/2021).

Pangdam bersama Kapolda Metro Jaya beserta jajarannya meninjau langsung korban banjir di Kabupaten Bekasi. (Foto: PMJ News).
Pangdam bersama Kapolda Metro Jaya beserta jajarannya meninjau langsung korban banjir di Kabupaten Bekasi. (Foto: PMJ News).

Masih dari keterangan Dudung, para pengungsi diberikan imbauan agar tetap menjaga protokol kesehatan selama berada di tenda pengungsian.

"Ya tetap kita tekankan kepada mereka agar jaga jarak, prokes tetap kita laksanakan," sambung Dudung.

Kemudian, jajaran TNI-Polri juga membagikan masker kepada masyarakat di tenda pengungsian. Hal tersebut untuk memastikan para pengungsi tetap memakai masker untuk mencegah timbulnya klaster Covid-19.

Pangdam bersama Kapolda Metro Jaya beserta jajarannya meninjau langsung korban banjir di Kabupaten Bekasi. (Foto: PMJ News).
Pangdam bersama Kapolda Metro Jaya beserta jajarannya meninjau langsung korban banjir di Kabupaten Bekasi. (Foto: PMJ News).

"Saya dan Pak Kapolda tadi bagi-bagi masker. Tenaga kesehatan juga disiapkan dari Polda, Kodam Jaya, dan Dinkes. Dari Pemda ini akan dikirim lagi tenda dengan tenaga medis dari Kesdam Jaya," ujarnya menambahkan.

Berikutnya, jajaran TNI-Polri dan Basarnas juga terus mengevakuasi korban yang terdampak tanggul jebol Citarum tersebut. Bahkan, Pangdam mengakui ada beberapa warga yang enggan dievakuasi lantaran memilih menjaga hartanya.

Namun demikian, TNI-Polri tetap mengupayakan evakuasi para wanita dan anak-anak yang rentan.

Pangdam bersama Kapolda Metro Jaya beserta jajarannya meninjau langsung korban banjir di Kabupaten Bekasi. (Foto: PMJ News).
Pangdam bersama Kapolda Metro Jaya beserta jajarannya meninjau langsung korban banjir di Kabupaten Bekasi. (Foto: PMJ News).

"Khusus ibu-ibu dan anak kecil kita evakuasi. Bila ada yang nunggu hartanya kita tetap kirimkan bantuan melalui LCR," sambungnya menegaskan.

Di tempat yang sama, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengungkapkan, pihaknya akan mengirimkan bantuan logistik kepada warga yang bertahan di rumahnya.

Pangdam bersama Kapolda Metro Jaya beserta jajarannya meninjau langsung korban banjir di Kabupaten Bekasi. (Foto: PMJ News).
Pangdam bersama Kapolda Metro Jaya beserta jajarannya meninjau langsung korban banjir di Kabupaten Bekasi. (Foto: PMJ News).

"Di beberapa titik masyarakat banyak yang nggak mau tinggalkan rumah. Itu gunanya pasukan akan datangi untuk berikan bantuan makanan untuk pastikan mendapat suplai logistik cukup," tutup Fadil.

Diberitakan sebelumnya, Jajaran Polda Metro Jaya memberikan bantuan bagi korban banjir di wilayah Kabupaten Bekasi. Pihak kepolisian membuka dapur umum untuk membuat 500 sampai 750 makanan yang akan dibagikan kepada korban banjir luapan Sungai Citarum tersebut. Tercatat ada sekitar 10.000 KK di empat desa di Kabupaten Bekasi.

BERITA TERKAIT