Minggu, 7 Februari 2021 06:17 WIB
Dokter Ni Ken: Donor Plasma Konvalesen Sangat Dibutuhkan Pasien Covid-19
Editor: Fitriawan Ginting
PMJ NEWS - Puluhan anggota Polda Metro Jaya penyintas Covid-19 melaksanakan program kemanusiaan dengan melakukan donor plasma konvalesen di Gedung PMI Jakarta, untuk membantu pasien Covid-19. Donor plasma konvalesen sangat dibutuhkan untuk membantu pasien terpapar Covid-19 untuk proses kesembuhan dengan meningkatkan anti bodi (Imunitas).
Di Jakarta kebutuhan donor plasma konvalesen terus meningkat seiring dengan meningkatnya pasien Covid-19 yang masih dalam perawatan. Data terbaru menunjukkan pasien positif Covid-19 di Jakarta berada di angka 283.895 kasus.
Kepala Unit Donor Darah PMI, dr Ni Ken Ritchie, M. Biomed mengatakan, plasma konvalesen merupakan terapi tambahan yang dilakukan tenaga medis kepada pasien Covid-19. Terapi ini dengan cara pemberian plasma konvalesen dari orang yang telah sembuh Covid-19 kepada pasien Covid-19 yang masih dalam perawatan.
Diterangkan Ni Ken, seseorang yang telah sembuh dari Covid-19 disebut sebagai penyintas Covid-19 yang memiliki anti bodi bagus atau baik sehingga mampu menyerang virus Covid-19 yang ada di dalam tubuhnya. Karena itulah, penyintas Covid-19 ini sangat dibutuhkan untuk melakukan donor plasma konvalesen untuk diberikan kepada pasien Covid-19 yang dalam kondisi lemah sebagai upaya meningkatkan anti bodinya.
“Sebelum melakukan donor plasma konvalesen, kita lakukan proses screening terlebih dahulu kepada penyintas Covid-19 ini. Ini untuk diketahui kondisi pendonor dalam keadaan sangat baik (Fit),” terang dokter Ni Ken Ritchie di Gedung PMI Kramat Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (6/2/2021).
Menurut Ni Ken, tidak mudah untuk mendapatkan penyintas Covid-19 di tengah informasi kepada masyarakat yang masih belum maksimal. Termasuk juga masyarakat yang masih ada rasa cemas atau takut untuk donor plasma konvalesen.
“Tidak mudah mendapatkan penyintas Covid-19. Selain masih ada rasa cemas dan ketakutan, karena harus melalui beberapa tahapan, salah satunya screening untuk memeriksa kadar anti bodinya dan harus sudah 3 bulan melalui proses penyembuhan dari waktu saat terpapar pertama kali. Dan tentu harus sehat, tidak memiliki riwayat penyakit berat, seperti jantung, stroke, gula tinggi dan lainnya. Usia pun harus 18 tahun sampai 60 tahun yang bisa menjadi pendonor plasma Konvalesen ini,” jelas Ni Ken.
“Dan kita prioritaskan pria untuk donor plasma konvalesen ini. Penyintas Covid-19 di Jakarta peningakatan signifikan, lebih dari 400- 780 orang perbulannya. Sejak Juni sampai Februari ini sudah. 1.500 pendonor plasma konvalesen yang kita proses. Namun angka ini jelas berbanding jauh (Sangat Kurang) bila melihat kebutuhan dari jumlah pasien Covid-19 di Jakarta yang sudah ratusan ribu jiwa terpapar virus ini,” lanjut Ni Ken.
Ni Ken mengatakan, masyarakat atau penyintas Covid-19 tidak usah takut untuk melakukan donor plasma konvalesen. Ni Ken menjelaskan, donor ini tidak sakit dan justu bagus untuk kembali menguatkan anti bodi pendonor.
“Setelah mendonor justru makin baik dan bagus anti bodinya. Bahkan semakin kuat karena akan bereaksi dan membentuk anti bodi baru. Dan donor ini tidak berbahaya untuk tubuh si pendonor. Kita harapkan ke depan pendonor plasma konvalesen akan semakin banyak. Ini demi membantu pasien Covid-19 agar secepatnya pulih, sehat dan aktif kembali,” harap Ni Ken.
Tidak itu saja, Dokter Ni Ken juga memberikan tips usai melaksanakan donor plasma konvalesen agar tubuh kembali fit dan imunitas semakin baik. Pertama, sebelum dan sesudah donor plasma hendaknya mengkonsumsi minuman air mineral dengan ukuran 200 mili. usai melakukan donor hendaknya
Polda Metro Jaya selama 7 hari kedepan akan terus meminta anggotanya penyintas Covid-19 untuk melakukan donor plasma konvalesen ini sebagai upaya meningkatkan angka kesembuhan pasien Covid-19.