test

News

Senin, 1 Februari 2021 13:50 WIB

Harga Kedelai Naik Lagi Berimbas ke Tahu dan Tempe, Ini Respon Kemendag

Editor: Fitriawan Ginting

Penulis: Yeni Lestari

Satgas Pangan Polri tinjau gudang kedelai. (Foto : Dok PMJ).

PMJ NEWS - Harga kedelai di pasar global kembali meningkat. Ini menjadi perhatian banyak pihak khususnya Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia. Pasalnya, naiknya harga kedelai akan berimbas pada harga jual tempe maupun tahu di pasaran nanti.

Hingga awal Februari, harga kedelai impor pada tingkat pengrajin tempe dan tahu mencapai angka Rp 9.500 per kilogram (kg). Naik sebesar 200 – 300 perak rupiah untuk harga kedelai saat ini yang berkisar Rp 9.100 – Rp 9.200 per kg.

“Kenaikan kedelai impor ini, kemungkinan akan ada penyesuaian harga dari tahu maupun tempe yang dijual oleh para pedagang. Tahu yang awalnya Rp600 per potong maka akan naik menjadi Rp650. Sementara untuk harga tempe sebelumnya mencapai Rp15.000 akan naik menjadi Rp16.000 per kilogram (kg) nya,” ungkap Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, Syailendra, melalui keterangan tertulis, Senin (1/2/2021).

Lebih lanjut Syailendra menjelaskan bahwa kebutuhan kedelai Indonesia secara mayoritas masih dikirim melalui impor, yang harganya mengikuti pasar global. Itulah mengapa kenaikan harga jual tahu dan tempe di Indonesia tidak bisa dihindari sampai saat ini.

Tak hanya itu, beliau juga mengingatkan untuk para importir kedelai yang memiliki stok berlebih untuk tetap memasok kedelai secara berkala. Sehingga nantinya para pengrajin bisa terus memproduksi tahu dan tempe, serta masyarakat bisa mendapatkannya dengan harga yang terjangkau.

“Kami mengharapkan tidak ada hambatan atau kendala terkait kenaikan harga kedelai ini, sehingga para produsen tempe dan tahu bisa tetap menjalankan produksinya dan bisa tetap dijual kepada masyarakat dengan harga murah atau terjangkau,” tutup Syailendra.

BERITA TERKAIT