Minggu, 17 Januari 2021 12:02 WIB
Vaksinasi Covid-19, Ikhtiar Besar Untuk Terbebas dari Pandemi
Editor: Hadi Ismanto
PMJ NEWS - Pemerintah telah memulai program vaksinasi Covid-19 secara nasional mulai 13 Januari 2021. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi orang pertama penerima vaksin Sinovac.
"Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, saya memulai ikhtiar besar sebagai warga negara Indonesia untuk terbebas dari pandemi ini dengan menerima vaksin Covid-19," tegas Jokowi dalam unggahan akun Instagram @jokowi, Rabu (13/1/2021).
Jokowi juga memastikan vaksin CoronaVac yang disuntikkan tersebut aman. Sebab, telah melalui serangkaian uji klinis Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan MUI menyatakan vaksin suci dan halal untuk digunakan.
"Saya berharap vaksinasi Covid-19 yang tahapannya sudah dimulai hari ini berjalan dengan lancar," ucapnya.
Tak hanya Jokowi, sejumlah menteri dan petinggi lembaga negara, tokoh lintas agama, selebritis hingga pedagang juga menerima vaksin Sinovac pada penyuntikan perdana ini. Di antaranya Menteri Kesehatan, Panglima TNI, Kapolri, Kepala BPOM dan Ketua IDI.
Tahapan menjalani proses vaksinasi Covid-19
Dalam proses penyuntikan vaksin, calon penerima vaksin harus melalui empat tahapan utama sebelum dinyatakan aman secara medis. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan peserta vaksinasi Covid-19 akan melalui empat meja.
Meja pertama adalah tempat para peserta melakukan pendaftaran. Peserta menunjukkan e-tiket yang didapat melalui proses registrasi dalam aplikasi PeduliLindungi. Tiket tersebut nantinya akan diverifikasi oleh petugas di meja tersebut.
Meja kedua, peserta vaksinasi akan menjalani screening. Dokter yang berada di sana akan menanyakan beberapa hal serta memeriksa kondisi kesehatan peserta.
Setelah memenuhi syarat, mereka akan beranjak ke meja 3 tempat penyuntikan. Menurut Widyastuti, terdapat tiga meja di mana 2 meja untuk penyuntikan peserta laki-laki serta satu meja untuk peserta perempuan.
Terakhir, pada meja 4, peserta akan mendapat arahan dan observasi selama kurang lebih 30 menit.
“Dari meja 4 akan mendapatkan kartu tanda bukti telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dan mendapat edukasi kapan saatnya dilakukan penyuntikan untuk berikutnya,” kata Widyastuti.
Vaksinasi sebagai game charger pengendalian Covid-19
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut program vaksinasi sebagai 'game changer' untuk mengendalikan pandemi Covid-19. Ia menilai vaksinasi juga menjadi kunci yang menentukan pulihnya kehidupan masyarakat, termasuk aspek perekonomian.
Penyataan tersebut disampaikan Presiden Jokowi dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2021 yang digelar secara virtual di Jakarta, Jumat (15/1/2021).
"Pengendalian pandemi terutama melalui vaksinasi adalah game changer, adalah kunci yang sangat menentukan agar masyarakat bisa bekerja kembali, anak-anak kita bisa belajar di sekolah lagi, dan agar kita bisa kembali beribadah dengan tenang, dan juga agar perekonomian nasional kita bisa segera bangkit," jelas Jokowi.
"Ini selalu saya sampaikan tetap yang namanya disiplin protokol kesehatan tetap harus dijalankan dengan ketat sampai seluruh dunia kembali normal tanpa pandemi," tuturnya.
Presiden juga menjamin program vaksinasi gratis Covid-19 yang telah dimulai pada Rabu (13/1) lalu, akan terus dilanjutkan hingga mencapai target penerima vaksin untuk menciptakan kekebalan komunal.
"Ini adalah sebuah langkah penting, langkah bersama kita, untuk membawa bangsa kita keluar dari pandemi, memberikan perlindungan kesehatan dan keselamatan pada rakyat serta akan mempercepat pemulihan ekonomi nasional," tukasnya.
Presiden, pejabat negara hingga artis jadi penerima vaksin
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyebut pemberian vaksin bertujuan untuk menciptakan kekebalan komunitas (herd immunity) kepada sebesar 70 persen masyarakat di Indonesia dan dunia.
Budi berharap vaksin Covid-19 bisa melindungi seluruh masyarakat Indonesia. Dengan vaksinasi ini, Indonesia bisa segera terbebas dari pandemi yang sudah melanda hampir setahun terakhir.
"Vaksin ini adalah alat yang bisa dipakai untuk melindungi diri kita," ujar Menkes Budi saat memberikan keterangan sebagaimana disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (13/1/2021).
"Yang lebih penting, vaksin ini juga digunakan untuk melindungi keluarga kita, tetangga-tetangga kita, melindungi rakyat Indonesia, dan melindungi peradaban manusia," tuturnya.
Salah satu peserta yang pertama kali dikenalkan adalah Ketua IDI, Daeng Faqih. Ia mengatakan, vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang digunakan ini telah mengantongi izin penggunaan darurat oleh BPOM dan fatwa halal dari MUI.
"Hari ini alhamdulillah dimulai pertama kali vaksin Covid setelah sekian panjang prosedur penelitian uji klinis dilakukan, penilaian juga sudah dilakukan oleh BPOM dan MUI. Senin kemarin kesimpulan akhir sudah didapat bahwa vaksin efektif, halal," ujar Daeng Faqih.
Sementara Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meminta kepada anggotanya dan seluruh masyarakat untuk ikut menyukseskan program vaksinasi ini. Hadi sendiri menjadi orang pertama dari TNI yang menerima vaksin.
"Saya juga berharap kepada seluruh prajurit TNI dan masyarakat untuk juga mengikuti dan menyukseskan program vaksinasi agar kita segera terlepas dari bahaya pandemi Covid-19," tutur Hadi.
Senada dengan Panglima TNI, Kapolri Jenderal Idham Azis berharap pelaksanaan vaksinasi dapat disaksikan seluruh jajarannya dari Sabang hingga Merauke. Dengan demikian, anggotanya tidak ragu untuk divaksin Covid-19
"Bahwa kita semua harus melaksanakan vaksinasi agar kita secepatnya keluar dari situasi pandemi Covid-19 yang sedang melanda," terang Idham Azis.
Sementara selebritas Raffi Ahmad juga mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 gelombang pertama bersama Presiden Joko Widodo. Ia mengajak masyarakat untuk turut serta program vaksinasi tersebut.
"Ayo kita vaksin. Jangan Takut. Semoga kita sehat selalu," tulis Raffi di akun Instagram-nya.
Berikut daftar penerima vaksin Covid-19 perdana pada hari ini:
Sesi 1
1. Presiden Jokowi
2. dr. Daeng M. Faqih (Ketua IDI)
3. Dr. H. Amiesyah Tambunan (Sekjen MUI/Muhammadiyah)
4. Kiai Ishom PP NU
5. Panglima TNI
6. Kapolri
7. Raffi Ahmad (Perwakilan Anak Muda)
Sesi 2
1. Budi G. Sadikin (Menkes)
2. Prof Dr Unifah Risyidi (PGRI)
3. Ronal Tapilatu (PGI)
4. Agustinus Heri (KWI)
5. I Nyoman Suarthanu (PHDI)
6. Partono Bhikkhu N. M (Permabudhi)
7. Peter Lesmana (Matakin)
Sesi 3
1. Penny Kusumastuti Kepala BPOM
2. Rosan Perkasa (Perwakilan Pengusaha)
3. Ade Zubaedah (Sekjen Ikatan Bidan Indonesia)
4. Nur Fauzah ( Perawat)
5. Lusy Noviani (Apoteker)
6. Agustini Setiyorini (Buruh)
7. Ibu Narti (Pedagang)
Vaksinasi bisa mengurangi angka kesakitan dan kematian
Pemberian vaksin perdana ke Presiden Jokowi dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya diharap memberikan keyakinan ke masyarakat untuk bersedia menjalani program vaksinasi Covid-19.
Seorang epidemiolog memastikan vaksin dapat mengurangi angka kesakitan atau kematian akibat Covid-19 dalam waktu cepat. Berkurangnya pasien dengan gejala berat akibat Covid-19 diharapkan bisa meringankan kerja tenaga medis yang sudah kewalahan.
"Yang pasti, paling cepat, adalah vaksin dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian," ujar Epidemiolog Universitas Padjadjaran dr Panji Fortuna Hadisoemarto, Rabu (13/1/2021).
Dengan angka kesakitan yang berkurang, diharapkan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan dan rumah sakit darurat tetap terjaga di level aman. Saat ini tingkat keterisian tempat tidur di kabupaten/kota sudah di atas 80 persen atau dalam level kritis.
"Jika angka kesakitan berkurang, pasien yang dirawat pun berkurang sehingga BOR (bed occupancy rate) tidak akan pernah penuh," tuturnya.
Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) berusaha terus agar rumah sakit bisa menambah tempat tidurnya untuk menampung pasien Covid-19. Sekretaris Jenderal Persi, Lia G Partakusuma, mengatakan upaya tersebut namun tidak mudah.