logo-pmjnews.com

Fokus

Sabtu, 16 Januari 2021 16:00 WIB

Calon Kapolri Listyo Sigit, Jenderal Pengayom dengan Prestasi Terbaik

Editor: Ferro Maulana

Calon Kapolri tunggal, Komjen Pol Listyo Sigit. (Foto: Dok Net/ Ilustrasi/ Adi.).
Calon Kapolri tunggal, Komjen Pol Listyo Sigit. (Foto: Dok Net/ Ilustrasi/ Adi.).

PMJ NEWS -  Presiden RI Joko Widodo secara resmi telah menyodorkan nama Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo, sebagai calon tunggal yang diproyeksikan menjadi suksesor Kapolri saat ini, Jenderal Idham Azis.

Komjen Listyo Sigit hanya tinggal menjalani fit and proper test, atau uji kelayakan dan kepatutan di DPR RI sebelum kemudian dilantik dan mengemban amanat memimpin Korps Bhayangkara.

Komjen Listyo Sigit pasca ditunjuk Presiden Jokowi sebagai calon tunggal Kapolri, mampu menyisihkan nama-nama kolega berpangkat bintang tiga lain. Listyo juga mampu melampaui empat angkatan yang masih aktif di atasnya untuk duduk di posisi itu.

Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam Perayaan Natal dan Tahun Baru. (Foto: PMJ News/YouTube Sekretaris Presiden).
Presiden Jokowi saat memberikan pernyataan (Foto: PMJ News/YouTube Sekretaris Presiden).

Ditambah lagi, Listyo juga kemungkinan besar akan menjadi Kapolri termuda mematahkan rekor Tito Karnavian, jika nantinya dilantik pada Februari 2021 mendatang.

Apresiasi untuk Kapolri Baru

Penunjukan Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Calon Kapolri tunggal ke DPR RI oleh Presiden Joko Widodo juga patut diapresiasi.

Penetapan nama Kabareskrim Polri itu sebagai pengganti Kapolri Jendral Pol Idham Azis yang sebentar lagi memasuki masa pensiun merupakan keputusan yang bijak dan merupakan jalan tengah dari banyaknya kepentingan di elite Polri.

Kita tahu bersama jabatan Kapolri adalah salah satu jabatan strategis di Republik ini. Presiden Jokowi wajar memilih nama yang selain sudah teruji kapasitas dan rekam jejaknya, juga yang terpenting memiliki loyalitas sebagai pembantu Presiden dan selalu bersama rakyat serta bisa diterima berbagai kalangan.

Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo saat beri keterangan. (Foto ; Dok Polri).
Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo saat beri keterangan. (Foto ; Dok Polri).

Sosok Komjen Pol Listyo Sigit merupakan sosok tepat untuk memimpin instansi Polri jika dilihat pengalaman di sejumlah posisi strategis Polri serta berbagai prestasi yang telah ditorehkan untuk menjadikan Polri semakin profesional, modern dan terpercaya (Promoter).

Sejumlah kasus besar di negeri ini berhasil diungkap Komjen Listyo. Dua diantaranya yaitu, penangkapan pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. Itu beberapa bukti rekam jejaknya yang moncer.

Jajaran Bareskrim Polri di bawah kepemimpinan Komjen Listyo juga berhasil membongkar sederet kasus narkoba besar sepanjang Januari hingga April 2020. Yang terbaru, mantan Ajudan Presiden Jokowi itu telah menangkap Djoko Tjandra, buronan 11 tahun terpidana kasus cessie Bank Bali.

Berbagai prestasi Komjen Listyo merupakan wujud pengabdiannya menjalankan tugas negara sebagai aparatur penegak hukum. Beliau datang untuk mengemban tugas demi menjamin keamanan masyarakat Indonesia sejak dirinya meniti karir dari bawah di Polri.

Tercatat, Komjen Listyo pernah menjadi Kapolres Sukoharjo, Kapolres Pati. Setelah itu, dia menduduki posisi Wakapoltabes Semarang, dan pernah menjadi Kapolres Solo. Pada tahun 2012, Listyo dipindahtugaskan ke Jakarta untuk menjabat sebagai Asubdit II Dit Tipdum Bareskrim Polri. Sejak bulan Mei 2013, dirinya bertugas di Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara.

Bareskrim Polri membongkar penyelundupan sabu jaringan Internasional di Banten (Foto: Dok PMJ News).
Bareskrim Polri membongkar penyelundupan sabu jaringan Internasional di Banten (Foto: Dok PMJ News).

Jabatan strategis lainnya yang pernah membuktikan kapasitas kepemimpinannya di Polri yakni saat beliau dua tahun menjadi Kapolda di Banten. Saat itu, Beliau menunjukkan kedekatannya dengan masyarakat dari berbagai kalangan, bahkan Komjen Listyo begitu dekat dengan ulama-ulama di Banten.

Masyarakat optimis, ke depannya dengan berbagai tantangan permasalahan Indonesia yang semakin berat seperti kejahatan narkoba, terorisme, gangguan keamanan nasional, stabilitas politik lokal dan nasional serta sejumlah permasalahan lain yang selalu diributkan di Indonesia salah satunya isu SARA, ormas radikal, dan isu sosial politik juga ekonomi dampak dari Pandemi Covid-19, bisa diatasi dengan baik oleh Kapolri baru sesuai tugas pokok fungsinya.

Dekat dengan Ulama dan Pluralisme

Pengalaman Komjen Listyo selama jadi Kapolda Banten yang selalu mendekatkan diri dengan masyarakat dan ulama merupakan modal penting untuk memimpin Polri.

Pola pendekatan diri kepada para ulama dengan metode dialog dari pintu ke pintu itulah strategi yang efektif yang pernah dilakoninya saat menjaga keharmonisan umat beragama di Banten saat itu yang relevan untuk direplikasi di nasional jika Beliau sudah dilantik menjadi Kapolri.

Pengalaman Komjen Listyo yang selalu membuka ruang dialog, perlahan namun pasti keberadaannya diterima oleh ulama. Hal itu yang dibutuhkan ke depannya jika melihat beberapa kejadian belakangan ini dimana kelompok tertentu kerap membenturkan Polri dengan umat Islam.

Kabareskrim Polri Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol) Listyo Sigit Prabowo. (Foto : PMJ/Fjr).
Kabareskrim Polri Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol) Listyo Sigit Prabowo. (Foto : PMJ/Fjr).

Komjen Listyo bahkan tak sungkan memberikan kontak personal kepada ulama untuk memastikan bahwa tak ada jarak antara tokoh agama, masyarakat, dan pejabat kepolisian.

Kedekatannya dengan tokoh ulama akhirnya membawa hasil, saat itu Komjen Listyo sukses mengajak para ulama ke Istana Negara untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo.

Listyo Sosok yang Ideal

Sementara itu, mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Buya Ahmad Syafii Ma'arif angkat bicara soal penujukan Komjen Polisi Listyo Sigit Prabowo sebagai calon Kapolri oleh Presiden Jokowi.

Matan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif. (Foto: Dok Net)
Matan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif. (Foto: Dok Net)

Ia berpendapat, bahwa Listyo merupakan sosok yang ideal dan tepat untuk jadi Kapolri pengganti Jenderal Polisi Idham Azis.

Alasannya, menurut Buya Syafii Ma'arif, Listyo mempunyai hubungan yang baik dengan semua kalangan tanpa membeda-bedakan.

"Sebagai pilihan Presiden kita hormati. Selamat buat Jenderal Listyo Sigit sebagai calon tungggal Kapolri," ujarnya dengan nada bangga.

Rangkul Semua Golongan

Terpisah, Ulama Kharismatik Banten Abuya Muhtadi Dimyathi percaya Komjen Listyo Sigit Prabowo mampu menjalankan tugasnya sebagai Kapolri dengan baik. Abuya Muhtadi mengenal baik Listyo saat menjabat Kapolda Banten pada 5 Oktober 2016 hingga 13 Agustus 2018.

Ulama Kharismatik Banten Abuya Muhtadi Dimyathi
Ulama Kharismatik Banten Abuya Muhtadi Dimyathi

Waktu itu Listyo mampu menciptakan kondisi aman tanpa gejolak dan dekat dengan masyarakat termasuk ulama. Hal ini diyakini bisa diterapkan saat menjadi Kapolri.

"Tugas utama dia terus amankan negara ini. Insha Allah mampu. Kalau Beliau jadi (Kapolri) saya di belakangnya dan sebatas penguat saja. Saya ikut bagaimana keputusan pusat saja," papar Abuya Muhtadi, baru-baru ini.

Adik Abuya Mutahdi, Abuya Murtadho, mengatakan selama berdinas di Provinsi Banten, Listyo mampu merangkul semua golongan hingga situasi selalu kondusif. Bahkan, menurut dia, Listyo sempat menginstruksikan seluruh jajaran Polda Banten untuk membaca kitab kuning.

Abuya Murtadho berharap seluruh polisi di Indonesia bisa mengikuti jejak Listyo saat memimpin provinsi yang terdiri dari 4 kota, 4 kabupaten, 154 kecamatan, 262 kelurahan, dan 1.273 desa tersebut.

"Seandainya polisi-polisi dan Jenderal-jenderal seperti Pak Sigit pasti benar. Nah, saya tidak tahu lagi setelah Pak Sigit pindah apakah program tersebut masih berjalan atau tidak," pungkasnya.

NU dan Muhammadiyah Nilai Listyo Figur yang Tepat

Di tempat dan kesempatan berbeda, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, menjelaskan bahwa Kapolri terpilih adalah figur yang mempunyai kapabilitas, integritas, dan track record atau rekam jejak, yang sejalan dengan tugas pokok dan fungsi kepolisian.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Muthi. (Foto: Dok Net)
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Muthi. (Foto: Dok Net)

“Memilih Kapolri adalah kewenangan dan hak prerogatif Presiden. Presiden Jokowi tentunya memilih Jenderal terbaik untuk membawa Polri dalam posisinya sebagai garda terdepan dalam penegakan hukum. Serta menjamin keamanan bagi masyarakat Indonesia,” tutur Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, belum lama ini.

Masyarakat Indonesia, kata Abdul Mu’ti, tidak perlu membeda-bedakan atas alasan asal daerah, suku, serta agama dari calon Kapolri terpilih.

Menurutnya, persoalan ke-Indonesia-an jelas tidak bisa membuat dikotomi berdasarkan asal daerah, suku mana, termasuk beragama apa.

“Pilihan mutlak ada di tangan Presiden, dan kita tidak boleh melihatnya dari aspek primordialisme. Ini murni di tangan Presiden, dan memilih atas dasar profesionalisme dan integritas, sebagai orang terbaik untuk kemudian diuji kelayakannya di DPR,” urai Abdul Mu’ti panjang lebar.

Abdul Mu’ti pun tidak menampik banyak perubahan dan kemajuan dilakukan Polri. Antara lain, cara-cara pendekatan yang lebih humanis dari waktu ke waktu, dan semakin diterima masyarakat.

Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj. (Foto: Dok Net)
Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj. (Foto: Dok Net)

Adapun peningkatan profesionalisme dan kemampuan Polri dalam menangani beragam tindak kejahatan semakin canggih memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini. Kemajuan dalam melindungi masyarakat tersebut, patut diapresiasi.

Menjaga integritas, moralitas, profesionalisme, serta netralitas, harus menjadi tujuan Polri agar tidak kehilangan kepercayaan masyarakat. Komitmen ini harus dipegang dan menjadi landasan pimpinan Polri terpilih.

Sedangkan, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Kyai Haji Said Aqil Siradj, menerangkan, Institusi Polri memegang peranan penting bagi kemajuan negara dan martabat bangsa. Dalam fungsi dan tugasnya, dibutuhkan sosok kepemimpinan yang tidak hanya cakap dan memiliki intelektual, tapi juga piawai serta cerdas dalam memahami dan menangani beragam persoalan.

Menurut Said Aqil, tugas Polri sangat mulia sekaligus berat untuk bisa mengawal dan menjaga keamanan di negara yang memiliki banyak pulau, beragam suku, agama, serta budaya.

Karena itu, dibutuhkan sosok pemimpin yang memiliki kemampuan mengelola perbedaan dan keanekaragaman di tengah masyarakat Indonesia.

Said Aqil memahami, penunjukkan calon Kapolri hak prerogatif Presiden. Atas kewenangannya itu, maka Presiden dipastikan memilih calon Kapolri terbaik, menggantikan Jenderal Idham Azis.

Said Aqil pun sepakat, masyarakat untuk tidak mempersoalkan suku, asal daerah, dan agama dari calon Kapolri pilihan Presiden. Siapa pun Jenderal yang dipilih Presiden, Said Aqil berharap, aspek moralitas dan integritas harus menjadi syarat mutlak agar bisa mengemban amanah secara profesional, transparan, dan berlaku adil dalam penegakan hukum tanpa melihat dan membedakan dari golongan dan status sosial.

DPR Dukung Presiden

Anggota Komisi III DPR-RI Moh Rano Alfath mendukung keputusan Presiden Jokowi untuk mengangkat Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri, untuk menggantikan Jenderal Idham Azis yang akan memasuki masa purnabakti akhir bulan mendatang.

Rano menambahkan mantan ajudan Presiden Jokowi itu yakni sosok yang kompeten, inovatif serta merangkul ke semua kalangan.

Masih dari penuturannya, Listyo saat menjabat sebagai Kapolda Banten bisa berbaur dengan seluruh elemen masyarakat, Terbukti selama ia menjabat Kapolda, Banten aman dan kondusif.

Anggota Komisi III DPR Moh Rano Alfath. (Foto: Dok Net)
Anggota Komisi III DPR Moh Rano Alfath. (Foto: Dok Net)

“Saya sangat familiar dengan Komjen Sigit karena mitra dulu di Kapolda Banten. Meskipun dulu sempat ditolak oleh kalangan ulama, Beliau (red: Komjen Listyo) ini justru merangkul dan tidak segan-segan memberikan kontak personalnya untuk memastikan bahwa tak ada jarak antara tokoh agama, masyarakat, dan penegak hukum. Selama kepemimpinan beliau, tidak ada gejolak besar yang terjadi di tengah masyarakat. Baik persoalan radikalisme maupun kriminalitas yang lain,” tuturnya.

Rano juga menyoroti segudang prestasi yang ditorehkan Listyo Sigit, termasuk penanganan kasus kasus besar selagi ia menjabat sebagai Kabareskrim Polri.

“Penyergapan buronan Djoko Tjandra, pengungkapan pelaku penyiram air keras Novel Baswedan, pengungkapan penyebab kebakaran Gedung Kejaksaan Agung, hingga pengungkapan sabu sampai jutaan ton, dan masih banyak lagi. Pak Sigit orangnya gak neko-neko, meski berpribadi kalem tapi beliau tegas dan tidak pandang bulu dalam menegakkan hukum. Sosok yang sangat pas untuk memimpin Kepolisian Indonesia,” lanjutnya panjang lebar.

Namun demikian, Rano tetap berpegang teguh dengan mekanisme dan sistem yang akan bergulir di DPR.

“Fit and proper test Insha Allah minggu depan, saya dan rekan-rekan Komisi III akan melaksanakan hal tersebut dengan profesional dan terbuka,” tutupnya.

Idham Azis Minta Jajarannya Solid Dukung Listyo

Kapolri Jenderal Idham Azis saat meresmikan Gedung Divisi Humas Polri, Jakarta, Kamis (Foto: PMJ News/Divisi Humas Polri).
Kapolri Jenderal Idham Azis saat meresmikan Gedung Divisi Humas Polri, Jakarta, Kamis (Foto: PMJ News/Divisi Humas Polri).

Sementara itu, Kapolri Jenderal Idham Azis meminta jajarannya tetap solid dan mendukung keputusan Presiden Joko Widodo memilih Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon penggantinya. Ia yakin Presiden punya pertimbangan matang dalam memilih calon Kapolri baru.

"Saya berharap kita semua tetap solid, bersatu dan mendukung apa yang menjadi kebijakan Bapak Presiden selaku pimpinan tertinggi Polri untuk kita laksanakan dan amankan," kata Idham saat meresmikan Gedung Divisi Humas Polri, Jakarta.

Idham berharap jajaran Polri memberi dukungan kepada Komjen Listyo Sigit Prabowo agar proses pelaksanaan fit and proper test calon Kapolri berjalan lancar hingga pelantikan.

"Saya mengajak kepada rekan-rekan semua untuk bergandeng tangan memberikan dukungan sehingga proses fit and proper test yang akan dilaksanakan pekan depan sampai dengan pelantikan Bapak Kapolri baru bisa berjalan dengan sukses dan lancar," tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Idham Azis juga mengutip sebuah pepatah bijak. "Waktu tidak mengikuti jalan yang dibuat oleh manusia, tetapi manusia-lah yang berjalan di jalur yang dibuat oleh waktu," katanya.

Sebagai informasi, Jenderal Idham Azis akan pensiun dari jabatan Kapolri pada awal Februari 2021 mendatang. Belakangan, Presiden Jokowi telah memilih Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri dari lima nama calon yang direkomendasi Kompolnas.

(Dari berbagai sumber/ NU/ Muhammadiyah/ DPR).

BERITA TERKAIT