Selasa, 5 Januari 2021 17:05 WIB
Teramati CCTV, Gunung Merapi Keluarkan Guguran Lava Pijar
Editor: Ferro Maulana
PMJ NEWS - Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng) dilaporkan mengeluarkan guguran lava pijar, Senin (4/1/2021) malam. Adapun guguran terpantau di sisi barat daya gunung.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida menerangkan, guguran lava teramati melalui kamera cctv di sisi barat daya Gunung Merapi dan kamera termal di Stasiun Panguk, pada Senin (4/1/2021) malam, tepatnya pukul 19.52 WIB.
"Video dari cctv mode night view menampilkan pendaran sinar yang diduga yaitu lava pijar," terang Hanik dalam pernyataan tertulisnya kepada wartawan, Selasa (5/1/2021).
Hasil pengamatan ini didukung dengan pemotretan oleh Lurah Pakembinangun Suranto menggunakan kamera DSLR. Beserta foto dari Pos Kaliurang yang menunjukkan rona merah di lokasi yang sama.
Lanjut Kepala BPPTKG, guguran ini merupakan manifestasi dari peningkatan aktivitas vulkanik yang terpantau dari data kegempaan dan deformasi sejak tanggal 22 Desember 2020.
Suara Guguran Terdengar Sampai Pos Pengamatan
Adapun dalam pengamatan peristiwa tersebut, jaringan seismik Gunung Merapi merekam gempa guguran. Hanik melanjutkan, pada Senin (4/1/2021) malam, pukul 19.50 WIB terjadi guguran yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 33 mm dan durasi 60 detik.
"Suara guguran terdengar hingga Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan," sambung Hanik.
Hanik menyimpulkan bahwa lava pijar telah muncul di dasar Lava 1997. Sinar yang teramati pada tanggal 31 Desember 2020 pukul 21.08 WIB terindikasi sebagai awal akan munculnya api diam dan lava pijar.
Lebih jauh, Hanik mengapresiasi bantuan dari para pihak yang telah berbagi informasi berkenaan aktivitas Gunung Merapi.
"Informasi ini sangat berguna bagi pemantauan aktivitas Gunung Merapi saat ini," lanjutnya.
BPPTKG mengimbau masyarakat agar meningkatakan kewaspadaan terhadap aktivitas Gunung Merapi. Masyarakat diharapkan mengikuti arahan dari BPBD dan pemerintah daerah setempat, serta informasi dari sumber terpercaya.
BPPTKG terkait dengan kejadian ini masih mempertahankan rekomendasi aktivitas Gunung Merapi. Yang mana daerah potensi bahaya dalam jarak maksimal lima kilometer dari puncak Gunung Merapi.(Sumber: BPPTKG)