PMJ - Perayaan Tahun Baru Imlek merupakan sebuah acara yang dipersiapkan secara maksimal bagi vihara-vihara di Tanah Air. Seperti, di Vihara Dharma Bhakti yang berada di kawasan Pecinaan, Glodok, Jakarta Barat. Vihara itu telah berdiri dari tahun 1650 dan hingga sekarang masih aktif sebagai tempat sembahyang. Ketua pengurus Yayasan Vihara Dharma Bhakti, Gunawan Widjaya Putra mengatakan untuk perayaan Imlek tahun ini, pihaknya tidak menyediakan agenda tambahan khusus. Jamaah yang hadir pada Imlek tahun juga tak berubah. "Kalau untuk umat yang bersembayang di sini dari tahun lalu relatif sama, 8.000 (orang) sampe 10.000 (orang). Jadi ini tidak ada lonjakan peningkatan yang signifikan," terangnya, di Vihara Dharma Bhakti, Jakarta Barat, Selasa (05/01/2019). Hal tersebut disebabkan para jemaah memang setiap harinya berkunjung ke vihara untuk sembahyang sebelum melakukan rutinitas hariannya. Hanya saja pada Hari Imlek, jemaah lebih terlihat banyak karena mereka datang di waktu yang terbilang bersamaan. "Cuma karena khusus Imlek gini saja jadi semua bersamaan, jadi kelihatannya jadi banyak. Padahal mah hari-hari biasa mereka ke sini," ungkapnya melanjutkan. Lebih jauh, Gunawan menuturkan, perayaan Imlek sendiri bukan bagian dari suatu perayaan agama, melainkan untuk menyambut musim semi. Sehingga ada suka cita bagi umat Konghucu. "Imlek ini mengapa lebih banyak, karena sebetulnya Imlek itu kan menyambut datangnya musim semi. Jadi Imlek itu bukan suatu perayaan agama," ungkapnya Maish dari penuturan Gunawan, sebenarnya Imlek ini memang berasal dari tradisi agama Konghucu. "Jadi pada saat musim semi ini kan masyarakat suka cita untuk bisa mengunjungi saudara, kerabat, orang tua," pungkasnya. (FER).