PMJ – Musik telah menjadi bagian tak terpisahkan bagi generasi milenial khususnya anak-anak.  Terutama anak yang duduk di bangku SMP dan SMA. Musik menjadi bagian dari kehidupan mereka. Termasuk dalam belajar, tak sedikit banyak anak yang telah bergantung menggunakan musik untuk menemani mereka terus belajar. Musik dipandang sebagai media pendukung yang efektif. Namun, psikolog pembelajaran, Bradley Busch, penulis buku Release Your Inner Drive, belajar sambil mendengarkan musik merupakan suatu kesalahan. “Musik memang bisa meningkatkan motivasi. Tapi, musik juga berdampak buruk pada konsentrasi,” terang Bradley. Saat orang ingin mencari ketenangan, sebagian orang akan memilih untuk tidak mendengarkan musik. Selain itu, dengan mendengarkan musik, maka anak-anak mudah mencapai konsentrasi. Bila kamu skeptis dengan klaim anakmu yang menyatakan lebih baik belajar dengan teman, hal itu merupakan hal baik. Terpisah, pakar pendidikan Dr Helen Wright mengungkapkan, bahwa pembelajaran yang mengutamakan kualitas lebih baik ketimbang dengan pembelajaran berbasis kuantitas yang dinilai kontraproduktif. “Saya merekomendasikan pembelajaran yang rileks setiap lima jam per hari,” ujar Wright. Khusus untuk anak-anak, pembelajaran berbasis aktivitas lebih menyenangkan ketimbang hanya menawarkan pemandangan dan video. (FER/ Daily Mail)