test

News

Minggu, 18 Agustus 2019 20:14 WIB

Kapolda Metro Jaya Berikan Kuliah Umum ke Mahasiswa Trisakti

Editor: Redaksi

PMJ - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Dr Gatot Eddy Pramono menyampaikan kuliah umum bertema 'Peran Mahasiswa dalam Merawat Kebinekaan' di Kampus A Universitas Trisakti, Jalan Kyai Tapa, Grogol, Jakarta Barat, pada Minggu (18/8/2019). Dalam kuliah umum tersebut, Irjen Gatot mengingatkan kepada para mahasiswa dan juga generasi muda akan bahaya intoleransi dan radikalisme. "Saya ingin berbicara masalah intoleransi dan radikalisme sedikit. Intoleransi kalau dibiarkan akan menjadi radikalisme. Radikalisme kalau dibiarkan akan menjadi terorisme," terang Irjen Gatoti di Kampus A Universitas Trisakti, Minggu (18/8/2019). [caption id="attachment_37890" align="aligncenter" width="713"] Para mahasiswa yang mengikuti kuliah umum di Kampus Trisakti. (foto: PMJ)[/caption] Irjen Gatot menghimbau kepada yang mahasiswa untuk berhati-hati kepada paham paham radikalisme yang memberi toleransi untuk menggunakan kekerasan dalam mengubah sosial politik di suatu negara. "Jika dikaitkan dengan media sosial yang ada, karena antara intoleransi, radikalisme, dan terorisme, jika dikatalisator oleh media sosial, berat sekali tantangan kita ke depan," ungkap Irjen Gatot. [caption id="attachment_37897" align="aligncenter" width="737"] Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Dr Gatot Eddy Pramono saat memberikan kuliah umum di Kampus Trisakti. (foto: PMJ)[/caption] Mahasiswa diminta lebih bijak dan berhati-hati dalam menggunakan media sosial dan berpesan sebagai 'cooling system' dalam mencegah terjadinya konflik sosial yang bisa memicu perpecahan bangsa. "Adik-adik harus menjadi bagian terdepan bangsa ini yang harus menjaga toleransi, agar bangsa ini tetap ada. Adik-adik menjadi yang terdepan untuk menjadi bagian dari cooling system. Kalau ada pihak tertentu yang memprovokasi agar terjadi konflik sosial, khususnya yang terkait isu sensitif, seperti agama, ras, jangan kita menjadi provokatornya, tapi menjadi sistem pendinginnya, cooling system, sehingga bangsa kita menjadi bangsa yang ramah, bukan anarki," pungkas Irjen Gatot. (FJR/BHR)

BERITA TERKAIT