Kamis, 22 Agustus 2019 09:26 WIB
Indonesia Menunggu Balasan Nota Keberatan yang Dikirim ke Uni Eropa
Editor: Redaksi
PMJ – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan bahwa pemerintah masih menunggu balasan nota keberatan yang disampaikan kepada Uni Eropa perihal pemberlakuan bea masuk anti subsidi untuk biodiesel asal Indonesia.
"Belum lah ya. Itu (balasan nota keberatan) mesti ditunggu 2 minggu, baru direspons," kata Enggartiasto di sela perhelatan Indonesia - Africa Infrastructure Dialogue (IAID) 2019 di Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Rabu (20/8/2019) kemarin.
Seperti diketahui, tarif tambahan anti subsidi biodiesel asal Indonesia ke Uni Eropa antara 8-18% berlaku efektif mulai Rabu (14/8/2019) lalu. Kebijakan Uni Eropa ini dilakukan lantaran menuding pemerintah menerapkan praktik subsidi untuk produk biodiesel berbasis minyak kelapa sawit.
[caption id="attachment_38406" align="aligncenter" width="720"] Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. (foto: IG @enggartiastolukita)[/caption]
Terkait nota keberatan Indonesia, Komisi Uni Eropa akan memberikan respons dalam waktu lima hari meski bisa meminta waktu tambahan. "Yang pasti kita sudah sesuai jadwal. Kita sudah sampaikan keberatan. Itu dulu yang kita agendakan," ujar Enggartiasto.
Sebelumnya, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa sejumlah negara ikut melawan diskriminasi Eropa terhadap produk kelapa sawit. Setelah Malaysia dan India, kini giliran Afrika dan Nigeria yang bergabung melawan boikot produk biodiesel. (BHR)
News
i
Enggartiasto Lukita
Diskriminasi Biodiesel Indonesia
Uni Eropa
Diskriminasi Biodiesel Indonesia