test

News

Senin, 26 Agustus 2019 13:26 WIB

Polda Metro Jaya Tindak Tegas Kelompok Intoleran

Editor: Redaksi

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Edi Pramono, Kadiv Humas PMJ Kombes Pol Argo Yuwono dan Kapolres Jaktim Kombes Pol Adi Wibowo di Unindra. (foto: PMJ)
PMJ – Dalam acara pengenalan kehidupan kampus mahasiswa baru (PKKMB) di Kampus B Unindra, Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Edi Pramono menjelaskan bahwa pihaknya tegas menindak kelompok-kelompok intoleran yang menurutnya dapat mengganggu kehidupan masyarakat. “Penegakan hukum menjadi bagian penting untuk melawan intoleransi,” tegas Irje Gatot di Kapun B Unindra, Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, pasa Minggu (25/8/2019) kemarin. [caption id="attachment_38933" align="aligncenter" width="1020"] Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Edi Pramono dan Rektor Unindra Prof Hsumaryoto. (foto: PMJ)[/caption] “Selain itu penting juga pendidikan dan pencerahan atau pemahaman terkait Pancasila kebangsaan. Akses informasi dibuka selebar-lebarnya sehingga masyarakat bisa membedakan mana yang benar atau tidak benar (hoax),” lanjutnya. Irjen Gatot mengingatkan bahwa kesadaran individu untuk tidak menjadi bagian orang-orang yang intoleran juga sangat penting. “Secara sadar ataupun tidak sadar intoleransi bisa menjadi (mengarah) paham radikalisme,” ujarnya. [caption id="attachment_38936" align="aligncenter" width="1031"] Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Edi Pramono, Kadiv Humas PMJ Kombes Pol Argo Yuwono dan Kapolres Jaktim Kombes Pol Adi Wibowo di Unindra. (foto: PMJ)[/caption] “Ciri-ciri radikalisme ada pada semua agama, dimana menggunakan cara-cara kekerasan dan menganggap dia yang benar (sendiri). Target paham radikalis itu mahasiswa baru yang didokrin tentang keadilan-keadilan sosial, ekonomi, ancaman-ancaman internasional,” tambahnya. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Irjen Gatot mengingatkan para pemuda akan pentingnya wawasan kebangsaan. “Wisata kebinekaan dengan cara bekerjasama bersinergi berkolaborasi. Mahasisiwa dapat menjadi penghubung pesan-pesa kebangsaan toleransi kedamaian dan menjadi sisitem pendingin cooling sistem (memberikan pencerahan),” pungkasnya. (BHR)

BERITA TERKAIT