PMJ – Pemerintah Tiongkok di Beijing dikabarkan sedang menyusun rencana untuk mencopot jabatan pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, Rabu (23/10/2019) di tengah-tengah aksi demo yang sudah berjalan hampir lima bulan.

Dilaporkan Financial Times, jika Presiden Xi Jinping memutuskan untuk mengganti Lam, maka penggantinya akan ditunjuk pada Maret 2020 mendatang.

Kandidat-kandidat terkuat untuk menggantikan Lam juga termasuk Norman Chan, mantan kepala Otoritas Moneter Hong Kong, dan Henry Tang, yang pernah menjabat sebagai menteri keuangan wilayah tersebut.

“Awalnya mereka akan menunggu untuk mengambil tindakan sampai kerusuhan mereda. Sekarang sepertinya tidak ada akhir. Sekarang disimpulkan bahwa tidak ada batas waktu yang diharapkan untuk kerusuhan berhenti,” kata Michael Tien, seorang legislator pro-Beijing seperti dilansir The Guardian.

Menurut Tien, rencana mencopot Lam dari jabatannya mungkin sudah dipersiapkan sejak Agustus 2019 lalu dan pencopotannya dapat dipercepat karena menganggap Lam bertanggung jawab atas kerusuhan yang ada.

Sekedar informasi, Carrie Lam sendiri merupakan pemimpin Hong Kong perempuan pertama yang juga pro-Beijing, serta dikritik keras oleh para demonstran sejak RUU Ekstradisi diangkat ke publik.

RUU Ekstradisi tersebut pun kini sudah dicabut, namun para demonstran hingga kini masih turun ke jalanan untuk menuntut investigasi polisi karena kekerasan terhadap para demonstran hingga hak demokrasi memilih lebih luas di negara otonom tersebut. (DEW/ FER)