test

News

Selasa, 12 November 2019 14:09 WIB

Dipanggil BK DPRD DKI, William Santai dan Tetap Kritis Soal Anggaran Tak Wajar

Editor: Fitriawan Ginting

Anggota DPRD DKI Jakarta Terpilih Periode 2019 - 2024 dari PSI, William Aditya Sarana. (Foto: PMJ News).

PMJ- Unggahan pembahasan APBD DKI yang dilakukan Anggota DPRD William Aditya Sarana menjadi perbincangan publik. Yang paling viral terkait rencana APBD untuk pembelian lem aibon dengan nilai fantastis 82 milyar.

Sampai akhirnya ia pun dipanggil oleh Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta. Hari ini, Selasa (12/11), ia memberikan klarifikasinya ke BK. Ini sekaligus menindak lanjuti aduan LSM terhadap William yang dianggap melanggar kode etik anggota legislatif karena mengunggah pembahasan usulan anggaran di media sosial.

"Kami meng-upload itu ke media sosial dan sikap politik kami dari PSI memang ingin agar APBD rancangan dokumen itu di-upload di website, itu saja tujuan kami," ujar William di Jakarta, Selasa (12/11/2019).

William mengaku, dirinya tak terlalu ingin memikirkan pemanggilan BK tersebut. Menurutnya, proses klarifikasi di Badan Kehormatan DPRD DKI berlangsung santai dan bicara seputar hal tersebut saja. William justru menginginkan seluruh sikap DPRD kritis terkait anggaran yang dikiranya tidak sesuai atau tidak wajar.

"Kalau saya tentunya berpikir bahwa saya serahkan semua kepada Badan Kehormatan, yang penting saya satu prinsip yang tidak bisa kami tolerir adalah transparansi anggaran," jelas William.

Pemanggilan William ke BK DPRD DKI diawali atas laporan Ketua LSM Maju Kotanya Bahagia Warganya (Mat Bagan) Sugiyanto. Dia melaporkan anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI William Aditya Sarana ke BK DPRD DKI. LSM ini menilai William telah melanggar Peraturan DPRD DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib DPRD DKI Jakarta dan menyebabkan kegaduhan. (Gtg-03).

BERITA TERKAIT