test

News

Selasa, 19 November 2019 13:04 WIB

Hoax Indonesia Kekeringan Hingga 3 Tahun Mendatang, Ini Penjelasan BMKG

Editor: Fitriawan Ginting

Penyebaran kabar hoax virus corona. (Foto: Ilustrasi/ PMJ News/ FIF).

PMJ- Sebuah konten yang mengabarkan Indonesia akan mengalami kekeringan bertahun-tahun beredar di YouTube dan menjadi viral. Untuk memastikan kabar tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) langsung meluruskan informasi terkait hal tersebut.

Diketahui, video tersebut menerangkan bahwa kekeringan akibat dampak global warming akan berlangsung lama, yakni mulai 2019-2022. Nekatnya, video yang diupload akun YouTube Ummu Al Fatih 2 berani menggunakan nama BMKG yang selama ini menjadi rujukan soal cuaca di Tanah Air.

"BMKG pastikan isu global warming 2019-2020 adalah hoax," tulis BMKG di akun Twitter milikinya @InfoHumasBMKG, Selasa (19/11/2019).

Dijelaskan oleh BMKG isu hoax tersebut mengaitkan kekeringan panjang dan potensi El Nino pada tahun 2020. Akibat informasi sesat tersebut, masyarakat menjadi resah.

Berikut beberapa hal yang dijelaskan oleh BMKG :

  1. Informasi yang disampaikan tidak benar karena BMKG tidak memprediksikan kekeringan panjang bertahun-tahun dan pada tahun 2020 tidak teridentifikasi akan terjadi el-nino kuat. Lembaga NOAA dan NASA (Amerika) serta JAMSTEC (Jepang) memprediksikan hasil yang serupa.
  2. BMKG memprediksikan tidak ada potensi anomali iklim pada tahun 2020, baik di Samudera Pasifik maupun Samudera Hindia yang berdampak pada curah hujan di wilayah Indonesia. Curah hujan akan cenderung sama dengan pola iklim normal (klimatologisnya).
  3. El nino lemah tahun 2019 telah dinyatakan berakhir pada akhir Juli lalu, dan kondisi netral masih berlanjut hingga akhir tahun 2019.
  4. Hal ini menandai tahun 2020 nanti diperkirakan tidak ada potensi anomali iklim yang berdampak pada curah hujan di wilayah Indonesia. Curah hujan akan cenderung sama dengan pola iklim normal (klimatologisnya). Di Bulan November 2019 ini, sebagian wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan. Selanjutnya musim kemarau umumnya akan dimulai pada bulan April - Mei hingga Oktober 2020.
  5. BMKG terus memantau perkembangan cuaca, iklim, gempa bumi & tsunami selama 24 jam, serta selalu menginformasikannya pada masyarakat dengan pemutakhiran. Apabila terdeteksi adanya perkembangan fenomena atau gejala anomali, akan segera diinformasikan melalui kanal resmi BMKG.(Gtg-03).

BERITA TERKAIT