test

News

Kamis, 2 Januari 2020 14:46 WIB

BMKG: Tanggal 5-10 Januari 2020 Hujan Ekstrim Bakal Menerjang Jabodetabek

Editor: Ferro Maulana

Petir menyambar wilayah Banten. (Foto: Dok Net)

PMJ - Kepala Badan Meterologi Klimatalofi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa hujan ekstrim bakal terjadi di Jabodetabek dan beberapa wilayah lainnya pada 5-10 Januari 2020 mendatang. Hal tersebut disebabkan masuk aliran udara basah dari arah Samudra Hindia.

Hal itu dikatakan Dwikorita dalam rapat koordinasi banjir Jakarta dan sekitarnya di Kantor BNPB, Jl. Pramuka, Jakarta Timur, Kamis (02/01/2020)

“Dari data terakhir dari analisis kami, diperkirakan atau diprediksi tanggal 5-10 Januari ini akan masuk aliran udara basah, dari arah Samudra Hindia di sebelah barat Pulau Sumatera, di sepanjang ekuator,” ujar Dwikorita.

“Jadi jalur masuknya itu di sepanjang ekuator, sehingga dampaknya meningkatkan intensitas curah hujan di musim hujan ini dapat menjadi ekstrim lagi,” katanya lagi.

Kemudian, Dwikorita merinci wilayah mana saja yang akan berpotensi hujan ekstrem. Seperti di wilayah bagian barat Sumatera, Jabodetabek dan beberapa wilayah di Pulau Jawa.

"Jadi potensi hujan ekstrem, akan terjadi lagi, diperkirakan antara 5-10 Januari di wilayah Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Jambi sampai Lampung, termasuk Jawa, tentunya Jabodetabek juga termasuk di dalamnya," tuturnya.

Berikutnya, pada 10-15 Januari aliran udara basah dari arah samudra Hindia akan bergerak ke wilayah lainnya seperti pulau Kalimantan dan Sulawesi.

“Jadi fenomena ini dapat meningkatkan kembali intensitas curah hujan, dan fenomena ini silklus. Diprediksi akan terulang lagi di akhir januari sampai awal Februari, jadi biasanya 3,4,5 hari dan dirediksi lagi terjadi di pertengahan Februari,” tuturnya.

Atas dasar itulah, Dwikorita pun berharap dengan prediksi yang sudah diberikan oleh pihaknya mampu diantisipasi mitigasi guna tak kembali terjadi banjir lagi ke depannya. “Sehingga periode tersebut tentunya perlu diantisipasi secara lebih dini disiapkan mitigasinya,” harapnya menutup pembicaraan. (BMKG/ FER).

BERITA TERKAIT