test

News

Rabu, 1 Juli 2020 10:55 WIB

Selamat Hari Bhayangkara ke-74, Tantangan Tugas Polri di Masa Pandemi Covid-19

Editor: Fitriawan Ginting

Hara Bhayangkara dilaksanakan dengan cara berbeda di tengah pandemi Covid-19. (Foto : PMJ/Ist).

PMJ- Pandemi Covid-19 mengguncang seluruh element negara di dunia, termasuk di Indonesia. Virus Corona jenis Covis-19 ini seakan meluluhlantakan seluruh persendian negeri. Mulai dari aktifitas masyarakat sampai ekonomi dan juga gangguan psikologis.

Memperingati Hari Bhayangkara yang jatuh di hari ini, Rabu, 1 Juli 2020, Polisi Republik Indonesia (Polri) menjadi bagian dari institusi terpenting yang berada di garda terdepan, terutama dalam hal penanganan, pengamanan dan juga edukasi serta bhakti sosial yang bertujuan menenangkan, melindungi dan juga memberi kenyamanan kepada masyarakat luas di seluruh Indonesia.

Hari Bhayangkara dilaksanakan dengan cara berbeda di tengah pandemi Covid-19. (Foto : PMJ/Ist).

Tugas-tugas Polri bertambah seiring dengan kehadiran wabah Covid-19. Polri yang biasa memberi pengamanan dan ketertiban, dengan ketulusannya Polri menyalurkan sembako ke masyarakat kurang mampu. Tak itu saja, Polri juga mendapat tugas tambahan mengawal jenazah Covid-19, melaksanakan pemulasaran sampai menguburkan. Tugas-tugas ini diluar kebiasaan Polri, namun harus dilakukan.

Seiring dengan tugas tambahan tersebut, Polri juga konsentrasi pada penegakan hukum. Polisi menghadapi tantangan lebih berat antara lain dengan meningkatkan kemantapan dan pembinaan hukum dan penegakan hukum di Tanah Air.

Disisi lain, di masa pandemi Covid-19 ini, Polri juga harus tetap fokus untuk selalu melaksanakan promoter (Profesional Modern dan Terpercaya) dengan mamantapkan jajaran internalnya dan juga serangan kejahatan dari luar (Eksternal) yang setiap saat bisa mengancam.

Kapolri Jenderal Idham Azis dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat mengontrol Pasar Kodim Senapelan Pekanbaru Riau (Foto: PMJ News)

Ketegasan Kapolri.

Kapolri Jenderal Idham Azis bersikap tegas kepada seluruh jajarannya hingga ke pelosok dalam menghadapi situasi saat ini. Jenderal Idham Azis mendapat tantangan berat dalam mengatur seluruh Anggota Kepolisian untuk tetap berjalan tegak lurus dan juga membantu masyarakat di masa pandemi Covid-19.

Tindakan tegas itu ditunjukkan dengan mengeluarkan lima surat telegram yang diterbitkan Jenderal Idham Azis selama menghadapi pandemi Covid-19. Pertama telegram berisi pedoman kepada personel kepolisian dalam melakukan tindakan hukum. Surat itu terregistrasi dengan nomor ST/1098/IV/HUK.7.1/2020 tentang penanganan kejahatan potensial selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Kedua, surat telegram Nomor: ST/1099/IV/HUK.7.1/2020 berisi tentang penanganan kejahatan dalam tugas ketersediaan bahan pokok dan distribusi. Ketiga, surat telegram Nomor: ST/1100/IV/HUK.7.1/2020 perihal penanganan kejahatan di ruang siber. Keempat, surat bernomor ST/1101/IV/HUK.7.1/2020 ihwal penanganan kejahatan potensial dalam masa penerapan PSBB.

Keempat, surat bernomor ST/1101/IV/HUK.7.1/2020 ihwal penanganan kejahatan potensial dalam masa penerapan PSBB. Kelima, Nomor ST/1102/IV/HUK.7.1/2020 tentang penanganan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang baru tiba dari negara terjangkit Covid-19.

Konsentrasi Idham Azis tak hanya pada tindak kejahatan umum saja, namun juga dikhususnya pada surat telegram ketiga yang mengatur penanganan siber.

Dalam surat telegram itu, Kapolri menginstruksikan agar jajarannya melaksanakan patroli siber untuk monitoring situasi berita opini, dengan sasaran hoaks terkait Covid-19. Termasuk juga hoaks terkait kebijakan pemerintah dalam menangani wabah virus corona, serta penghinaan terhadap Presiden Republik Indonesia dan juga pejabat pemerintah. Hal ini dilakukan agar masyarakat tetap kondusif, tenang, nyaman dan tak kena dengan informasi sesat atau kebohongan.

Situasi yang kompleks ini mampu dilaksanakan dengan baik oleh seluruh Anggota Kepolisian Republik Indonesia. Seluruh jajaran dari Ibu Kota sampai pelosok berjalan dengan tepat dibawah komando Jenderal Idham Azis.

Kapolri Jenderal Idham Azis tegas menerbitkan maklumat di masa Pandemi Covid-19 untuk lindungi masyarakat. (Foto: PMJ News)

Cabut Maklumat di Era New Normal

Seiring dengan itu, Kapolri Jenderal Idham Azis juga secara tegas langsung meneken dan menerbitkan Maklumat Nomor MAK/2/III/2020 yang berisi tentang kepatuhan terhadap kebijakan pemerintah dalam penanganan penyebaran Virus Corona (Covid-19).

Maklumat tersebut dikeluarkanatas dasar pertimbangan cepatnya penyebaran virus Corona dan pemerintah telah mengeluarkan kebijakan dalam rangka penanganan agar penyebaran tak meluas dan mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Polri berpedoman pada asas keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi atau Salus Populi Suprema Lex Esto. Maklumat ini dibuat untuk melindungi masyarakat.

Idham Azis memerintahkan kegiatan sosial, budaya, keagamaan, aliran kepercayaan dalam bentuk seminar, lokakarya, sarasehan, dan sejenisnya ditiadakan. Perintah ini juga termasuk untuk kegiatan konser musik, pekan raya, festival, bazar, pasar malam, pameran, dan resepsi keluarga. Selanjutnya, diperintahkan untuk tidak mengadakan kegiatan olahraga, kesenian, jasa hiburan, unjuk rasa, pawai dan karnaval, serta kegiatan lain yang menciptakan kerumunan massa. Termasuk juga melarang keras penimbunan sembako dan hal lainnya yang berkaitan untuk kepentingan masyarakat luas.

Sukses dengan maklumat tersebut, kini dalam upaya mendukung pemerintah pusat memasuki tatanan kehidupan baru (New Normal, Kapolri Jenderal Idham Azis mencabut maklumat diatas lewat Surat Telegram Rahasia (TR) Kapolri dengan Nomor STR/364/VI/OPS.2./2020 tanggal 25 Juni 2020. Kapolri memerintahkan jajarannya untuk mendukung kebijakan adaptasi kebiasaan baru ini.

"Polri mengeluarkan surat telegram nomor STR/364/VI/OPS.2./2020 tanggal 25 Juni 2020 tentang perintah kepada jajaran mengenai pencabutan Maklumat Kapolri dan Upaya Mendukung Kebijakan Adaptasi Baru atau New Normal," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono dalam keterangannya, Jumat (26/6/2020) kemarin.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana langsung berikan sembako ke warga. (Foto ;PMJ/Dok PMJ).

Sembako dan Kendaraan Putar Balik

Jakarta yang menjadi wilayah terdampak Covid-19 paling besar menjadi PR besar untuk terus ditekan penyebarannya. Polda Metro Jaya berperan penting dalam melaksanakan hal tersebut, untuk menghentikan laju penyebaran Covid-19 di wilayah hukumnya. Hal ini sejalan dengan intruksi Kapolri Jenderal Idham Azis untuk melaksanakan kedisiplinan kepada masyarakat serta pengamanan di tengah dengan tegas dan juga humanis.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana bersama jajarannya di tingkat Polres dan Polsek serta Kamtibnas bekerja ekstra di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya adalah dengan mendistribusikan sembako ke masyarakat kurang mampu untuk kehidupan sehari-hari. Rutinitas ini dilaksanakan setiap hari di masa pemberlakuan PSBB.

“Kita terus bergerak, mendistribusikan sembako dengan tepat sasasaran. Tidak hanya ke rumah-rumah warga yang kurang mampu, di jalanan mulai dari ojol, supir angkot, pengamen dan lainnya harus kita perhatikan. Kita ingin semuanya bergotong royong untuk membantu saudara-saudara kita yang kurang mampu,” tegas Nana Sudjana.

Penyemprotan disinfektan di Jakarta Barat. (Foto: Dok PMJ).

Tidak itu saja, Nana Sudjana dan seluruh personel Kepolisian Polda Metro Jaya melaksanakan penyemprotan disinfektan secara merata serta memberikan hand sanitizer, masker dan vitamin ke warganya agar tetap bisa menjaga kesehatan. Termasuk juga memberikan edukasi terkait pentingnya melaksanakan protokol kesehatan dengan menjaga kebersihan.

Tak cukup sampai disitu, Polda Metro Jaya juga terus mengkampanyekan pola hidup sehat kepada warganya dengan berbagai cara, termasuk meningkatkan kedisiplinan dalam berkendara. Aturan yang diperketat untuk kendaraan roda 2 dan 4 serta transportasi publik seperti busway, KRL, MRT, kapal laut, pesawat dan lainnya.

Ratusan kendaraan travel gelap yang diparkir di Polda Metro Jaya. (Foto : PMJ/Fjr).

“Seluruh kendaraan tidak bisa penuh. Harus ada jarak sesuai dengan aturan yang ada. Masker wajib digunakan dimana pun berada,” tegas Nana Sudjana.

Penyetopan kendaraan (Check Point) dengan memeriksa seluruh kelengkapan terkait kesehatan terus dilakukan Polda Metro Jaya. Bahkan saat menghadapi Hari Raya Idul Fitri lalu, Polda Metro Jaya meminta ratusan ribu kendaraan putar balik saat hendak ingin pulang ke kampung halamannya. Langkah tersebut dilakukan, guna menekan angka penyebaran Covid-19 dari kota ke kampung halaman.

Tim khusus pemulasaran berada di lokasi kediaman jenazah korban Covid-19. (Foto ;PMJ/Dok Polda Metro).

Tim Pemulasaran Jenazah Covid-19

Bahkan Anggota Tim Khusus (Timsus) Direktorat Samapta Polda Metro Jaya (PMJ) dibentuk untuk dikhususkan melaksanakan tugas pemulasaran jenazah korban Covid-19 yang setiap harinya harus siap mengemban tugas mulia tersebut.

Sekitar 80 anggota tim Samapta bekerja membantu pemulasaran jenazah Covid-19. Termausk juga melakukan pengamanan di seluruh rumah sakit, ketika ada tindakan pengambilan paksa jenazah korban Covid-19.

Yang sempat menjadi viral ketika 3 Polwan tergabung dalam tim tersebut dengan melaksanakan pemulasaran jenazah peremp[uan korban Covid-19. Mereka adalah Bripka Rina, Bripda Chalida, dan Bripda Debi Tarigan. Ketiganya khusus mengurusi jenazah perempuan yang menjadi korban keganasan virus Corona.

Keberanian ketiganya langsung mendapat perhatian dari Kapolri Jenderal Idham Azis yang memberi penghargaan kepada mereka.

"Sebelumnya belum pernah mengatasi jenazah ini. Baru kali ini urus jenazah (Korban Covid-19). Ini pengalaman pertama bagi kami. Dapat pengalaman banyak. Tadinya nggak tahu cara ngafani. Akhirnya sekarang tahu," ungkap Bripka Rani dalam sebuah kesempatan.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Mohammad Fadil Imran bersama jajarannya resmikan Kampung Tangguh Semeru. (Foto : PMJ/Dok Polda Jatim).

Kampung Tangguh Semeru

Selain Jakarta, Jawa Timur pun mendadak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Surabaya menjadi kota terbesar pasien positif Covid-19 yang tentunya sangat memprihatinkan. Polda Jawa Timur berupaya untuk menekan penyebaran Covid-19 dengan melaksanakan kedisiplinan yang tinggi.

Kapolda Jatim Irjen Pol Fadil Imran melaksanakn programnya Kampung Tangguh Semeru. Dalam hitungan bulan, program ini langsung popular di tengah masyarakat Jatim. Program ini memiliki turunan ke seluruh element, seperti Mall Tangguh, Pesantren Tangguh, Pasar Tangguh, Pabrik Tangguh, Perusahaan Tangguh, Wisata Tangguh dan lain sebagainya.

Menurut Irjen Fadil Imran, program ini dibentuk di tengah pandemi Covid-19 agar Polri dan TNI serta masyarakat luas bisa bahu membahu dalam penanganan virus berbahay tersebut. Menegakkan kedisiplinan dengan protokol kesehatan menjadi tujuan utama. Tentu dengan memperhatikan kesejahteraan warganya juga.

Kapolda Jatim Irjen Pol Fadil Imran saat memberikan arahan kepada seluruh jajarannya. (Foto: Dok Polda Jatim)

“Kami ingin Kampung Tangguh Semeru ini menjadi basis, posko Polri, TNI dan juga masyarakat dari semua golongan untuk bekerjasama menekan angka penyebaran Covid-19 ini. Tentu dengan memperhatikan tingkatan dan proses dalam pelaksanaannya,” tegas Fadil Imran dalam sebuah kesempatan.

“Kesejahteraan masyarakat juga penting. Semua terdampak akibat Covid-19 ini. Karena itulah, atas intruk Kapolri, kami juga harus memperhatikan kesejahteraan warga untuk memberikan sembako ke warga. Ini penting, agar kebutuhan warga tetap terpenuhi,” sambung Fadil Imran.

John Kei saat diamankan Polda Metro Jaya (Foto: PMJ News/Fjr)

Premanisme, Teroris dan Narkoba

Wilayah lainnya, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Banten, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi sampai Papua dan lainnya, Polri melaksanakan seluruh intruksi Kapolri Jenderal Idham Azis dalam hal penanganan Covid-19 di tengah masyarakat.

Tidak itu saja, fokus Polri dalam memberi keamanan dan memberantas perederan narkoba juga menjadi bagian penting agar masyarakat terlindungi. Kasus penyerangan di kawasan Cengkareng dan Green Lake City oleh kelpompok John Kei, Kapolri menegaskan, bahwa negara tak boleh kalah dengan premanisme.

Kabareskrim Polri tunjukkan barang bukti narkoba yang diamankan. (Foto : PMJ/Fjr).

Termasuk juga peredaran narkoba besar-besaran dalam jumlah ratusan kilo yang ingin merusak generasi bangsa, Kapolri Jenderal Idham Azis beserta jajarannya tak memberi toleransi terhadap hal tersebut.

“Kita sikat abis narkoba,” tegas Idham Azis.

Tim Densus 88 mengamankan sejumlah aksi teroris di Indonesia. (Foto : PMJ/Ilustrasi Fifi).

Belum lagi mengantisipasi teror dari para teroris yang mengancam keamanan dan ketertiban masyarakat Indonesia. Polri memiliki komitmen kuat untuk tetap menjaga kondisifitas keamanan dan ketertiban kepada masyarakat.

Selamat Hari Bhayangkara ke-74 untuk Polisi Republik Indonesia. (Gtg-03).

BERITA TERKAIT