test

News

Senin, 2 November 2020 15:57 WIB

Jokowi: Penanganan Kesehatan dan Pemulihan Ekonomi Harus Seimbang

Editor: Hadi Ismanto

Presiden RI, Joko Widodo. (Foto: PMJ News/Setkab).

PMJ - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan jajarannya agar tetap fokus dalam upaya penanganan pandemi Covid-19. Ia meminta untuk menjaga titik keseimbangan antara penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi.

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat memberikan arahan pengantar pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/11/2020) siang.

"Kita harus tetap fokus untuk mengatur, menjaga keseimbangan, titik keseimbangan antara penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi. Ini yang saya kira sudah berpuluh-puluh kali saya sampaikan tetapi perlu sekali lagi ini saya tekankan," jelas Jokowi.

Selain itu, Presiden juga menyampaikan data terakhir terkait dengan penanganan Covid-19. Ia mengatakan, per 1 November 2020 rata-rata kasus aktif di Indonesia berada di angka 13,78 persen atau lebih rendah dari rata-rata kasus aktif dunia yang berada di angka 25,22 persen.

"Kita memiliki kasus aktif sebesar 13,78 persen, rata-rata dunia kasus aktifnya 25,22 persen. Ini yang terus harus ditekan sehingga angka 13,78 persen ini bisa kita perkecil lagi," tuturnya.

Pun demikian dengan tingkat kesembuhan, Jokowi mengungkapkan presentasenya juga semakin baik. "Sekarang di angka 82,84 persen, rata-rata dunia 72 persen. Jadi angka kesembuhan kita juga lebih baik. Ini agar juga diperbaiki lagi," terangnya.

Dalam pengantarnya, Jokowi mengingatkan agar angka kematian yang disebabkan Covid-19 terus ditekan. Pasalnya, saat ini Indonesia masih di atas rata-rata dunia.

"Yang masih kita di atas rata-rata dunia adalah angka kematian atau kasus meninggal (Covid-19). Itu kita masih di angka 3,38 persen, rata-rata dunia berada di angka 2,5 persen. Ini yang patut untuk menjadi perhatian kita semuanya," bebernya.

Di akhir pengarahan, Presiden juga mengingatkan jajarannya agar tetap waspada dan jangan sampai lengah dalam upaya penanganan pandemi Covid-19.

"Hati-hati, karena ini di Eropa sudah muncul gelombang kedua yang naiknya (kasus) sangat drastis sekali. Jadi jangan sampai kita teledor, jangan kita kehilangan kewaspadaan sehingga kejadian itu terjadi di negara kita," tukasnya.(Hdi)

BERITA TERKAIT