test

News

Kamis, 5 November 2020 17:25 WIB

Aktivitas Vulkanik Makin Meningkat, Gunung Merapi Jadi Status Siaga

Editor: Ferro Maulana

Erupsi Gunung Merapi. (Foto: Dok Net)

PMJ - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) memutuskan menaikkan status Gunung Merapi dari Waspada menjadi Siaga (atau level III).

Langkah tersebut terpaksa dilakukan menyusul semakin meningkatnya aktivitas vulkanik di gunung yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah ini.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida menerangkan setelah letusan eksplosif 21 Juni 2020, kegempaan internal yaitu VA, Vulkanik Dangkal (VB) dan Fase Banyak (MP) mulai meningkat.

Sekedar perbandingan, pada bulan Mei 2020 gempa VA dan VB tidak terjadi dan gempa MP terjadi 174 kali. Pada bulan Juli 2020 terjadi gempa VA 6 kali, VB 33 kali dan MP 339 kali.

Di samping itu, juga terjadi pemendekan jarak baseline Electronic Distance Measurement (EDM) sektor barat laut Babadan-RB1 (selanjutnya disingkat EDM Babadan) sebesar 4 cm sesaat setelah terjadi letusan eksplosif 21 Juni 2020.

Berikutnya, pemendekan jarak terus berlangsung dengan laju sekitar 3 mm/hari sampai September 2020. Sejak bulan Oktober 2020 lalu, kegempaan meningkat semakin intensif.

Pada Rabu (4/11/2020) rata-rata gempa VB 29 kali/hari, MP 272 kali/hari, guguran (RF) 57 kali/hari, embusan (DG) 64 kali/hari. Laju pemendekan EDM Babadan mencapai 1 1 cm/hari. Energi kumulatif gempa (VT dan MP) dalam setahun sebesar 58 GJ.

"Kondisi data pemantauan di atas sudah melampaui kondisi menjelang munculnya kubah lava 26 April 2006. Tetapi masih lebih rendah jika dibandingkan dengan kondisi sebelum erupsi 2010," ujarnya kepada wartawan di Yogyakarta Kamis (5/11/2020).

Bahayakan Penduduk

Masih dari keterangan Hanik, berdasarkan pengamatan morfologi kawah Gunung Merapi dengan metoda foto udara (Drone) pada tanggal 3 November 2020 belum terlihat adanya kubah lava baru. Hingga sekarang, kegempaan dan deformasi masih terus meningkat.

"Berdasarkan hal tersebut dimungkinkan terjadi proses ekstrusi magma secara cepat atau letusan eksplosif. Begitu juga dengan ancaman guguran lava, lontaran material dan awanpanas sejauh maksimal 5 km," tuturnya.

Berdasarkan evaluasi data pemantauan tersebut di atas, menurut Hanik, dapat disimpulkan bahwa aktivitas vulkanik saat ini dapat berlanjut ke erupsi yang membahayakan penduduk.

"Sehubungan dengan hal tersebut maka status aktivitas Gunung Merapi ditingkatkan dari Waspada (level Il) menjadi Siaga (level Ill) berlaku mulai tanggal 5 November 2020 pukul 12.00 WIB," pungkasnya. (Fer).

BERITA TERKAIT