test

News

Selasa, 10 November 2020 09:01 WIB

Bhabinkamtibmas, Pahlawan Kemanusiaan yang Rela Berkorban Bertaruh Nyawa

Editor: Ferro Maulana

Selamat Hari Pahlawan Nasional. (Foto: PMJ News/ Ilustrasi).

PMJ - Hari Pahlawan digelar untuk menghormati jasa para pahlawan dalam Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945. Kala itu, bangsa Indonesia berjuang melawan tentara Inggris dan Sekutu untuk merebut kemerdekaan Tanah Air.

Saat ini arti pahlawan semakin luas. Pahlawan bisa diartikan sebagai sosok panutan yang bisa membawa perubahan berarti untuk lingkungan dan menyumbang kontribusi positif dalam berbagai bidang kesehatan, ekonomi, politik, sosial budaya, seni, pariwisata dengan lingkup nasional hingga internasional.

Di era digital, sosok inspiratif dengan berbagai ide dan kontribusi yang bermanfaat memang bisa muncul dari segala profesi. Mulai dari anggota TNI-Polri, content creator, olahragawan, influencer, pebisnis, artis, animator dan banyak lainnya.

Bagi Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono memaknai Hari Pahlawan di tengah pandemi Covid-19 yaitu agar masyarakat dapat menjadi pejuang bagi dirinya sendiri serta keluarganya agar terhindar dari penyebaran Covid-19.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono. (Foto: PMJ/Dok Polri).

Seperti, dengan selalu mematuhi protokol kesehatan serta memberikan contoh teladan yang baik di tengah masyarakat.

"Kita dapat memberikan contoh yang baik dari hal sederhana dengan mematuhi protokol kesehatan. Yakni, dengan memakai masker, menjaga jarak, tidak berkerumun serta mencuci tangan, kita dapat memutus mata rantai Covid-19. Menjadi pahlawan bagi diri sendiri dan orang lain," ujar Argo, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Pahlawan Covid-19 Berkuda Yang Piawai Mainkan Wayang

Bhabinkantibmas Kampung Tangguh Semeru Jawa Timur menjadi Pahlawan-Pahlawan Covid-19 Polri yang turun sampai ke tingkat paling bawah. Mereka bergerak dan turun langsung ke warga dari mulai pedesaan sampai dengan tingkat perkotaan.

Aiptu Henry Setiawan yang dinas sebagai Bhabinkantibmas Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Donopo, Polres Madiun, Jawa Timur, sejak awal Pandemi Covid-19 terus berusaha mengedukasi masyarakat dalam penegakkan protokol kesehatan.

Aiptu Henry Setiawan gunakan kuda agar mudah dikenali warga. (Foto : PMJ/Lel).

Ia tak pernah lelah masuk dari satu desa ke desa lain, menuju perkampungan dengan menunggangi kuda untuk melakukan sosialisasi langsung ke warga. Tujuannya agar benar-benar memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M). Ia tak bosan untuk terus memotivasi warga agar tetap hidup sehat di tengah Covid-19 yang mengerikan ini. Bahkan ia harus menembuas persawahan dan perbukitan demi warga tak tertular penyebaran Covid-19.

“Saya keliling gunakan kuda untuk sarana transportasi. Dengan berkuda, masyarakat mudah mengenali saya dan saya pun jadi lebih mudah untuk berbincang dan mengedukasi masyarakat pentingnya protokol kesehatan. Makin kenal jadi makin akrabkan,” kata Henry Setiawan kepada pmjnews.com, di Madiun.

Aiptu Henry Setiawan memberikan bantuan langsung ke warga. (Foto ; PMJ/Lel).

Tidak itu saja, Henry juga memiliki keahlian dalam memainkan wayang. Berawal dari hobi memainkan wayang, ternyata berdampak baik untuknya dalam menjalankan tugas mulianya sebagai Anggota Polri.

“Ini (Wayang) hobi saja awalnya. Namun kemudian dengan sarana wayang inilah ternyata kami bisa sampaikan program kepolisian ke masyarakat. Kebetulan di Kabupaten Madiun, Kelurahan Bangunsari ini warga sangat suka wayang. Jadi setiap saya tampil, wayang ini saya gunakan untuk sosialisasi program Polri termasuk penanganan Covid-19. Cara pakai masker, mencuci tangan dan juga menjaga jarak,” jelas Henri tersenyum.

Mainkan Wayang untuk warga sambil sosialisasi bahaya Covid-19. (Foto ;PMJ/Ist).

“Kami selalu sisipkan pewayangan ini untuk edukasi kemasyarakat lewat pergelaran. Masyarakat lebih mendengar dan memperhatikan hal ini melalui wayang yang saya mainkan,” ceritanya.

“Tidak itu saja, masyarakat juga memiliki image bahwa bhabinkamtibmas manusia super nggak akan kena corona. Jadi setiap ada yang terpapar Covid-19, kamilah yang harus maju dengan menggunakan APD seadanya. Berikan makanan juga begitu. Termasuk berikan bantuan. Kalau bukan kami yang bawa ke rumah sakit, warga nggak akan mau. Mereka menganggap kami super atau kuat dari Corona. Tapi kami tetap bahagia bisa layani masyarakat,” tandas Henri.

Sosialisasi dengan Seni Kariwitan

Tidak hanya Aiptu Henri saja, jauh di pedesaan, Aiptu Andik Wibowo Bhabinkantibmas Desa Sangale, Kecamatan Pilnagcakem, Madiun, Jawa Timur juga langsung turun ke warga sejak Maret 2020 lalu. Terlebih lagi dengan adanya program Kapolda Jatim Irjen Pol Fadil Imran yakni Kampung Tangguh Semeru, ia semakin giat mensosialisasikan protokol kesehatan termasuk juga menegakkannya ke warga. Desanya pun menjadi Desa Tangguh dalam penanganan Covid-19.

“Desa kami inikan menjadi Desa Tangguh. Saya dan teman-teman membentuk relawan juga untuk gencar sosialisasikan protokol kesehatan. Ditegakkan sesuai perintah Pak Kapolda (Jatim). Kita dan relawan bergerak bersama bantu masyarakat dalam menegakkan protokol kesehatan,’ terang Aiptu Andik.

Aiptu Andik Wibowo saat bersosialisasi ke masyarakat. (Foto : PMJ/Lel).

“Bila ada keramaian kita lakukan tes suhu dengan alat yang ada. Kalau ada yang mencurigakan suhu diatas 38 kita langsung lakukan isolasi segera. Jika suhu rendah, kita himbau tetap untuk disiplin protokol kesehatan,” sambung Andi.

Berbeda dengan Henri, Aiptu Andik ternyata aktif di bersama paguyuban seni kariwitan. Ia gunakan seni ini untuk sosialisasikan kesehatan kepada warga.

Aiptu Andik Wibowo (Kanan) aktif dengan seni kariwitannya. (Foto ; PMJ/Lel).

“Iya, kemampuan saya dengan seni kariwitan bersama dengan paguyuban sering tampil di tengah-tengah masyarakat. Dengan seni ini kita bisa satukan masyarakat dan juga sosialisasikan Program Kepolisian bisa langsung kita sampaikan. Mudah dipahami oleh masyarakat,” tandas Andi.

“Alhamdulillah sampai detik ini desa kami zero dari reaktif apalagi terpapar Covid-19. Dan desa kami ini masuk zona hijau (Aman),” tambah Andi bangga.

Pahlawan Covid-19 Jaga Pesantren dan Santri

Satu lagi Babinkantibmas dari Polres Jombang, Jawa Timur yang bertugas di Desa Cukir yakni Bripka Mada Novita. Polisi murah senyum ini begitu giat melakukan koordinasi dengan TNI dan juga aparat desa selama penanganan gugus tugas Covid-19 di wilayahnya.

Ia aktif melakukan pembinaan dan memberikan pengarahan ke warga dengan tetap mendisplinkan protokol kesehatan, demi mencegah penyebaran Covid-19. Seluruh lokasi sampai ke pesantren setiap hari tak kenal kata bosa untuk melakukan pengecekan.

Bripka Mada Novita sering mengajak santri diskusi soal kesehatan. (Foto : PMJ/Lel).

“Kita koordinasi terus bersama gugus tugas pondok (Pesantren). Lakukan pengecekan seluruh tempat di pesantren sampai ke kamar tidur santri. Termasuk juga memantau prosek belajar mengajar para santri. Kami ingin para santri tetap terjaga kesehatannya,” ungkap Bripka Mada kepada pmjnews.com. 

“Apabila ada yang kurang, kami selalu koordinasi untuk melengkapi yang kurang tersebut demi cegah penyebaran Covid dan santri sehat," sambungnya. 

Para santri antusias diskusi terkait Covid-19 dengan Bripka Mada Novita. (Foto ; PMJ/Lel).

Dengan disiplin protokol kesehatan dan selalu gencar kepada para santri untuk kenakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, Desa Cukir dan Pondok Pesantren aman dari Covid-19.

“Alhamdulillah sehat semua, aman tidak ada yang terkena Covid-19. Kami selalu mengingatkan untuk menyiapkan cuci air, cuci tangan dan mengatur setiap ruang-ruang yang ada. Imbau santri protokol kesehatan setiap 3 hari sekali. Di waktu senggang kami lakukan pembagian masker ke warga,” tandasnya.

Bripka Mada Novita juga mengarahkan santri untuk selalu mencuci tangan. (Foto ; PMJ/Lel).

“Tidak hanya santri, kami juga turun ke warga langsung mensosialisasikan untuk disiplin gunakan masker. Terutama di Pasar Cukir yang menjadi lokasi keramaian atau pertemuan warga dan para pedagang pasar. Masker, masker masker selalu kami ingatkan. Jika ada yang tak pakai, kami bgerikan masker dan selalu ingatkan, Jangan pernah bosan,” tutup Bripka Mada.

Para pejuang penegakkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 ini, layak disebut sebagai Pahlawan Covid-19. Kerja keras dan usahanya yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, memiliki resiko tinggi terpapar Covid-19. Namun mereka dengan penuh semangat terus berupaya bekerja keras untuk melindungi masyarakat dari bahayanya Virus Corona Covid-19.

Jawa Timur sendiri mendapat apresiasi tinggi dari Presiden RI Joko Widodo dalam hal penangan Covid-19. Provinsi ini mampu menekan penyebaran Covid-19 secara baik sehingga mampu merubah Jatim dari status zona merah pekat menjadi kuning.

Pahlawan Kemanusiaan Berhati Mulia

Sementara itu, Bhabinkamtibmas di seluruh pelosok Tanah Air juga dapat disebut pahlawan saat ini. Tak kenal lelah, anggota Polri terus mengedukasi masyarakat soal pentingnya protokol kesehatan dalam keseharian kita.

Bhabinkamtibmas menyambangi serta edukasi masyarakat. (Foto: PMJ/ Dok Net)

Sebut saja, Bhabinkamtibmas Desa Sungai Dua Laut Bripda M Jipa yang rela mengorbankan tenaga, waktu dan bertaruh nyawa demi menjalankan tugas kemanusiaan.

Ia rutin menyambangi warganya, bukan karena tidak takut terinfeksi Covid-19, namun kegiatan rutin tersebut dilakukan untuk mengajak warga agar bersama-sama melawan Covid-19 dengan mengikuti semua kebijakan dan anjuran dari pemerintah.

Tentunya, dalam percepatan pencegahan Covid-19 pemahaman pengertian Covid-19 di semua kalangan masyarakat sangat penting mengingat masih banyak masyarakat yang tertinggal informasi terkait kebenaran Covid-19.

Terpisah Bhabinkamtibmas di Desa Arma, Brigpol Agusthinus Louhenapessy rutin melaksanakan giat sambang ke Posko penanganan Covid 19 di Desa Arma.

Anggota TNI-Polri berikan edukasi protokol kesehatan untuk sopir angkot. (Foto: PMJ News)

Dalam kegiatan sambang, Bhabinkamtibmas menyampaikan pesan – pesan kamtibmas dan protokol kesehatan kepada warga setempat.

Di belahan bumi Sulewesi, juga ada Bripka Abdul Rahim, Bhabinkamtibmas Polsek Tibawa Polres Gorontalo yang berhati mulia, berjiwa pahlawan sejati.

Ia membagikan Hand Sanitizer kepada para pahlawan keluarga yang terpaksa keluar rumah di tengah pandemi Covid-19 untuk mencari nafkah seperti para pengemudi angkot, Bentor dan pengemudi ojek online. Bagi Bripka Rahim, para pencari nafkah inilah, sesungguhnya pahlawa sejati di tengah pandemi Covid-19.

“Bantuan  ini semata-mata salah satu kepedulian saya melihat para pengemudi angkot, bentor dan pengemudi gojek yang terpaksa keluar rumah ditengah pandemi covid-19 hanya untuk mencari nafkah demi keluarga yang berada di rumah” tutur Bripka Rahim.

Bersama Anggota TNI, Bripka Rahim membagikan sebanyak 250 Hand Sanitizer yang sudah di kemas dalam botol kepada para pengemudi angkot, Bentor, serta Gojek yang melintas di simpang Tiga tugu tani Wilayah Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo.

Dalam momentum Hari Pahlawan yang diperingati 10 November 2020 ini, mari menghargai perjuangan Anggota Polri sampai ke lapisan paling bawah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Setidaknya kita bisa melakukan tiga hal yaitu: memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun secara baik serta terus meningkatkan imunitas tubuh demi Indonesia sehat. (Fer/Gtg/Ety)

BERITA TERKAIT