test

Hukrim

Rabu, 18 November 2020 14:43 WIB

Polda Papua Ringkus Sindikat Penjual Pistol Pabrikan Jaringan Filipina-Manado-Papua

Editor: Ferro Maulana

PMJ - Polda Papua Barat meringkus tiga orang penjual senjata api jenis pistol pabrikan, yang merupakan jaringan Filipina-Manado-Papua.

Kapolda Papua Barat Irjen Pol Tornagogo Sihombing membenarkan penangkapan tiga pelaku. Dari tiga penjual senjata api tersebut, satu orang pelaku adalah perempuan dengan berinisial RB alias Rosita. Sementara, dua lainnya laki-laki yaitu, SM alias Soni dan KS alias Kalvin.

Menurut Tornagogo, dari tangan pelaku, Tim Khusus Polda Papua Barat sukses mengamankan sejumlah barang bukti yakni enam pucuk pistol pabrikan beserta 39 butir amunisi kaliber 4,5 mm, dan enam butir amunisi kaliber 3,8 mm. Ia menyebut tiga pelaku dibekuk di tempat yang berbeda.

Kapolda Papua Barat Irjen Pol Tornagogo Sihombing. (Foto: PMJ/Dok Net)

"Pertama, tim kita menciduk SM alias Soni yang tidak jauh dari lokasi PLTD Sanggeng pada 3 November 2020, sekira pukul 06.30 WIT. Pada saat itu pelaku akan memperdagangkan senjata api," kata Irjen Pol Tornagogo kepada wartawan di Mapolda Papua Barat, Rabu (18/11/2020).

Ia menuturkan, berdasarkan hasil pengembangan yang dilakukan tim, selanjutnya menangkap RB alias Rosita pada 6 November 2020 lalu. Perempuan yang terlibat sindikat penjualan senpi ini dibekuk setelah keluar dari pintu kedatangan Bandara Rendani, Manokwari, pukul 10.00 WIT.

“Di hari yang sama, tim anggota kembali menangkap KS alias Kalvin di Kampung Susweni, sekira pukul 13.20 WIT. Ketiganya pun telah ditetapkan menjadi tersangka,” sambungnya menegaskan.

Masih dari keterangan Tornagogo, hasil pemeriksaan awal, modus operandinya, tersangka Rosita yang berdomisili di Kepulauan Sahinge itu menawarkan penjualan senjata api dan amunisi kepada Soni.

Tujuan penjualan senjata api itu dilakukan untuk mencari keuntungan. Sementara pembelinya, untuk menjaga diri dan mas kawin. Namun demikian, Kepolisian Daerah Papua Barat masih mendalami motif lainnya.

"Kami masih dalami peredaran senjata ini ke Papua Barat itu seperi apa. Kami pun tidak bisa menerka motifnya untuk ini dan itu. Jadi kita selidiki dulu," pungkasnya.(Fer)

BERITA TERKAIT