PMJ - Kasat Reskrim Polresta Mataram AKP Kadek Adi Budi Astawa, menerangkan soal kasus pengiriman ojek online (ojol) tanpoa mencantumkan identitas serta alamat pengirim berupa tengkorak manusia dengan ceceran tetesan merah yang diduga darah.

Untuk diketahui, seorang pengusaha dari Bertais, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapatkan kiriman paket bingkisan yang isinya menyerupai tengkorak manusia dengan cairan merah seperti darah berceceran di bagian bawahnya.

"Kondisi barang saat diterima memang masih dalam bentuk paket bingkisan, tapi tidak ada alamat pengirimnya, hanya alamat tujuan saja,” terang Kadek Adi di kota Mataram.

“Tapi kalau dilihat dari TKP (tempat kejadian perkara), bentuk maupun tulisannya, indikasi awal memungkinkan saja itu teror," ujarnya.

Kadek Adi mengungkpakan, pihak kepolisian menangani persoalan ini sejak penerimanya datang melapor. Pihak kepolisian membawa paket bingkisan tersebut ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram.

"Jadi sekarang kami sedang menunggu hasil pemeriksaan dokter forensik rumah sakit, apakah benar itu tengkorak manusia atau bukan," tambahnya.

Penyidiknya pun mengusut tulisan berbahasa Arab dalam secarik kertas yang menempel di bagian tempurungnya. Begitu juga dengan cairan merah menyerupai darah berceceran di bagian bawah tengkorak.

"Soal tulisan itu, nantinya kami juga akan minta pendapat ahli yang memang paham," urainya melanjutkan.

Polisi mengumpulkan informasi dari Ojol yang mendapat pesanan antarkan paket bingkisan kepada penerimanya tersebut.

"Ojol masih kami mintai keterangan. Semoga ada petunjuk dari dia. Kalau ada keterangan baru, pasti kita akan kembangkan," tambahnya.

Hingga berita ini diturunkan, polisi belum dapat menyimpulkan berkenaan siapa dan apa motif pengiriman paket bingkisan yang diterima pelapor. (FER).