logo-pmjnews.com

News

Kamis, 19 Desember 2024 19:05 WIB

Raih Anugerah MURI, Bendgo Eduband Ingin Konsisten Edukasi Lewat Musik

Editor: Hadi Ismanto

Penulis: Fajar Ramadhan

Bendgo Eduband, grup musik yang mengedepankan lagu-lagu yang mengedukasi masyarakat. (Foto: PMJ News/Fajar)
Bendgo Eduband, grup musik yang mengedepankan lagu-lagu yang mengedukasi masyarakat. (Foto: PMJ News/Fajar)

PMJ NEWS - Bendgo Eduband, grup musik yang mengedepankan lagu-lagu mengedukasi, menggelar acara syukuran perihal pencapaian bermusiknya yang dianugerahi catatan rekor oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Kapolsek Kebayoran Baru AKBP Aritonang yang juga merupakan vokalis dari Bendgo sekaligus pencipta lagu menyampaikan rasa syukurnya atas doa dari rekan-rekannya.

“Ini hari bahagia bagi kami dan doakan kami, semuanya, temen-temen, anggota, para mitra, kolega,” ujar Aritonang di Jakarta Selatan, Kamis (19/12/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Aritonang menceritakan momen-momen awal ketika Bendgo terbentuk, mulai dari latihan, manggung di acara RW, hingga saat ini sudah menciptakan 115 lagi yang dikemas dalam 7 album.

“Kami sudah sepakat, ingin terus bermusik sampai tua dengan musik edukasi,” ucapnya.

“Semoga kami Bendgo tetap berkarya dan mendapat tempat di hati para masyarakat Indonesia,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Tak hanya mengabdikan dirinya untuk negara dengan menjadi anggota Polri, Kapolsek Metro Kebayoran Baru AKBP S.F Aritonang juga ingin mengedukasi masyarakat melalui karya yang dituangkan dan dinyanyikannya dalam lagu-lagu dengan menjadi polisi musisi.

Bersama Kusnandar yang mengisi lead guitar-backimg vocal, Romi pada bass, dan David pada drum, Aritonang membentuk grup band bernama Bendgo Eduband, yang kini sudah memproduksi 155 lagu dalam 7 album.

“Bendgo adalah band edukasi yang mana lagu-lagu yang kami tulis mengusung tema tentang semangat kebangsaan, cinta tanah air, cinta keluarga, bahaya narkoba, dan kami Bendgo ingin meninggikan musik edukasi,” jelas Aritonang di kawasan Jakarta Utara, Senin (16/12/2024).

Aritonang menuturkan, Bendgo terbentuk pada 22 Desember 2017 berawal dari kecintaannya pada musik dari grup Koes Plus dengan kerap meng-cover lagu-lagu mereka ketika bermusik, dengan memproklamirkan sebagai band pertama yang bermusik mengedukasi.

“Kemudian kami membuat lagu persis seperti Koes Plus yang bernyanyi sambil menyampaikan pesan-pesan edukasi,” ujarnya.

Menurut Aritonang, komitmennya bersama dengan rekan-rekannya di Bendgo untuk berkarya sampah tua dan terus memajukan musik-musik edukasi di Indonesia dalam membantu negara dalam pembangunan karakter, khususnya pada generasi muda.

“Dan Bendgo ke depannya kami akan terus mengampanyekan musik-musik edukasi, baik secara off-air ya, tampil di perform atau manggung-manggung, kemudian juga di medsos kami ada Bendgo Official dan kami akan terus berkarya dalam musik edukasi,” tuturnya.

Dalam komitmennya dalam musik edukasi itu, Bendgo akan membuat studio recording yang bernama Edu-Record, yang nantinya diperuntukkan kepada masyarakat secara gratis bagi mereka yang ingin merekam lagu dalam musik edukasi. Namun untuk waktu dekat, akan melaunching perihal karya 155 lagu dalam 7 album itu pada hari Kamis (19/12/2024).

“Musik itu adalah kekuatan yang besar untuk kita, para generasi muda, untuk berkembang menjadi pribadi yang hebat. Dan lagu-lagu kami ini, ada 155 lagu ini, semua lagu-lagu berisi pesan-pesan edukasi,” terangnya.

Atas hasil yang dituangkannya dalam lagu-lagu itu, Aritonang bersama dengan Bendgo dianugerahi oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dalam Rekor anggota kepolisian yang mendirikan Grup Band dan menciptakan lagu terbanyak, 7 album 155 lagu.

“Sebuah karya yang sangat luar biasa, yang mana seorang anggota polisi mendirikan grup band dan menciptakan lagu terbanyak. 7 Album 155 lagu dan ini hasilnya dilakukan selama 7 bulan,” ungkap Senior Customer Relations Manager MURI, Andre Purwandono.

“Ini merupakan sesuatu yang sangat luar biasa, dan rekor ini masuk ke dalam kategori MURI yang sifatnya superlatif, segala sesuatu yang dapat dihitung atau yang dapat diukur,” imbuh Andre.

BERITA TERKAIT