logo-pmjnews.com

News

Sabtu, 19 Oktober 2024 17:24 WIB

Libatkan Jibom, TNI-Polri Sterilisasi Gedung DPR Jelang Pelantikan Presiden

Editor: Hadi Ismanto

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto hadir mengecek persiapan pengamanan di Gedung DPR/MPR menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden. (Foto: PMJ News)
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto hadir mengecek persiapan pengamanan di Gedung DPR/MPR menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden. (Foto: PMJ News)

PMJ NEWS - TNI-Polri melakukan serangkaian persiapan pengamanan menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Salah satunya sterilisasi Gedung DPR/MPR RI.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan sterilisasi gedung melibatkan personel penjinak bom (Jibom) dan Anjing pelacak (K-9).

"Kegiatan sterilisasi dari Jibom dan K-9 tentu ada, di bawah kendali Paspamres yang berlaku Protap Pamwaskita," ujar Ade Ary, Sabtu (19/10/2024).

Ade Ary menjelaskan, kegiatan sterilisasi dilaksanakan pada Minggu (20/10) pada J-5 sebelum kegiatan dimulai pada pukul 10.00 WIB. Ada sebanyak 224 personel Polri yang di-BKO-kan ke Paspampres untuk pengamanan di ring 1.

"Untuk pengamanan ring 1 dilakukan oleh Paspampres, kalau kita di ring 2, di luar," ucapnya.

Ade Ary mengungkapkan, hari ini Polda Metro Jaya melakukan kegiatan Gladi Bersih. Pangdam Jaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto turun langsung ke lapangan melaksanakan gladi.

"Hari ini kita Gladi, ada Pak Kapolda dan Pak Pangdam Jaya juga ikut gladi ini dilakukan untuk pengecekan kesiapan personel di lapangan," tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, polisi akan menerapkan sistem buka-tutup ruas jalan di sekitar kawasan Gedung MPR/DPR hingga Sudirman-Thamrin saat prosesi pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan kebijakan buka-tutup arus lalu lintas juga diberlakukan saat iring-iringan dari Gedung DPR/MPR ke Istana Negara.

"Untuk rekayasa lalu lintas sifatnya situasional, apabila terjadi kepadatan dilakukan tutup/buka jalur kendaraan," ujar Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Sabtu (19/10/2024).

Sementara untuk arus lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Barat juga akan dialihkan ke arah Harmoni, apabila terjadi kepadatan. Begitu juga jika terjadi kepadatan, lalu lintas di Patung Kuda akan dialihkan sampai ke Bundaran CSW-Monalisa, Jakarta Selatan.

"Untuk moda TransJakarta tetap berjalan," ucapnya.

BERITA TERKAIT