Rabu, 15 Mei 2024 16:09 WIB
Banyak Infrastruktur Rusak, BNPB Kirim Bantuan ke Sumbar Via Udara
Editor: Fitriawan Ginting
PMJ NEWS - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengakui, banyak fasilitas umum dan infrastruktur seperti jalan rusak hingga terputus akibat bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor yang menerjang sejumlah daerah di Sumatera Barat, pada Sabtu 11 Mei 2024. BNPB pun memastikan, bantuan terhadap warga terdampak tetap harus hadir tepat waktu meski via udara.
"Bantuan logistik bagi masyarakat dikirimkan melalui jalur udara menggunakan helikopter BNPB, khususnya di daerah Kabupaten Tanah Datar," kata Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto melalui siaran pers yang diterima, Rabu (15/5/2024).
Suharyanto mengatakan, berdasarkan data Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB pada Selasa 14 Mei 2024 per pukul 18.35 WIB, jumlah korban meninggal dunia bertambah dari 50 menjadi 58 jiwa, sementara korban hilang bertambah dari 27 menjadi 35 orang.
Kemudian data keluarga terdampak berjumlah 1.543 KK dan 33 orang mengalami luka-luka. Pusdalops dan BPBD setempat masih terus melakukan pengkajian dan pemutakhiran data menyusul masih dilaksanakannya proses pencarian dan evakuasi korban," rinci Suharyanto.
Suharyanto memastikan, pengerahan alat berat juga terus dilakukan. Tujuannya, demi membantu menormalisasi kondisi dan pembersihan material banjir dan longsor di area permukiman.
"Kami mendorong agar terus dilakukan pendataan terhadap rumah yang mengalami kerusakan baik rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan," jelas dia.
Suharyanto melaporkan, sudah ada enam titik yang dilihat langsung agar kemudian bisa ditentukan langkah selanjutnya. Enam titik lokasi tersebut adalah Bukikbatabuah Kabupaten Agam, Pandai Sikek Sepuluh Kota, Lubuk Mata Kuciang, Lembah Anai, Simpang Manunggal, dan Jorong Panti Kabupaten Tanah Datar.
"Kami lakukan pendataan kerusakan mulai dari rumah, fasos, fasum agar bisa segera ditindaklanjuti untuk diperbaiki dalam jangka pendek, menengah, dan jangka panjang," pungkas Suharyanto.