test

News

Rabu, 13 Desember 2023 11:27 WIB

Sopir Taksi Online Rusak Spion dan Wiper Taksi Bluebird Berujung Damai

Editor: Fitriawan Ginting

Penulis: Fajar Ramadhan

Video viral arogansi sopir taksi online rusak spion dan wiper taksi bluebird berujung damai. (Foto: PMJ/Ist).

PMJ NEWS - Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan adanya pengerusakan mobil taksi Bluebird yang dikemudikan Ferry oleh seorang sopir taksi online berinisial ANS (22).

ANS yang sempat diamankan polisi dan dibawa ke Polda Metro Jaya kini telah berdamai dengan Ferry setelah dimediasi oleh Subdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

“Saya sebagai driver online yang telah melakukan perusakan terhadap bapak Ferry. Saya, sudah meminta maaf sebesar-besarnya kepada bapak Ferry untuk permasalahan ini,” ujar ANS kepada wartawan, Selasa (13/12/2023).

Atas arogansinya tersebut ANS mengaku menyesal atas perbuatannya dan mengklaim sudah mengganti seluruh kerugian dari kerusakan spion dan wiper mobil Bluebird tersebut.

“Alhamdulillah kita proses secara kekeluargaan dan saya pun sudah mengganti rugi atas kerugian kerusakan di mobil Bapak Fery,” ucap ANS.

“Dan sekalian lagi saya terimakasih atas Subdit Ranmor Polda Metro Jaya yang memfasilitasi antara saya dan Pak Ferry dan saya terima untuk polda Metro jaya proses ini telah selesai dan Pak Ferry telah memaafkan saya,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut juga Ferry mengaku sudah memaafkan perbuatan dari ANS soal arogansinya hang merusak mobil.

“Alhamdulillah saya sudah memaafkan teman saya yang sekarang menjadi saudara,” kata Ferry.

Sementara itu dalam keterangan terpisah, Kasubdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Yuliansyah menyampaikan bahwa peristiwa cekcok keduanya terjadi pada hari Senin (11/12/2023) sekira pukul 11.30 WIB.

ANS saat itu disebut kesal akibat serempetan mobil dan mengajak Ferry untuk berbicara. Namun malah terjadi aksi saling rekam yang berujung perusakan mobil.

“Setelah itu pelaku meminta agar korban keluar dari kendaraannya dan menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargan, namun korban menolak dan saling merekam melalui handphone masing-masing” ungkap Yuliansyah.

“Lalu pelaku merasa emosi karena tidak dihargai, maka pelaku melakukan pengrusakan terhadap kendaraan umum tersebut,” jelasnya.

BERITA TERKAIT