logo-pmjnews.com

News

Minggu, 5 November 2023 16:08 WIB

RS Polri Perkirakan Tengkorak di Got Jaktim Meninggal Enam Tahun Silam

Editor: Hadi Ismanto

Kepala Rumah Sakit RS Polri, Brigjen Pol Hariyanto saat memberikan keterangan pers. (Foto: PMJ News/Istimewa)
Kepala Rumah Sakit RS Polri, Brigjen Pol Hariyanto saat memberikan keterangan pers. (Foto: PMJ News/Istimewa)

PMJ NEWS - Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati menyebut tengkorak yang ditemukan di dalam gorong-gorong kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, diperkirakan berusia antara 44-65 tahun.

Kepala RS Polri Kramatjati, Brigjen Pol Hariyanto mengatakan untuk waktu kematiannya tengkorak tersebut diperkirakan antara dua hingga enam tahun silam.

Adapun tengkorak yang ditemukan terdiri dari kepala, tulang rahang bawah, dan tulang bagian leher. Sedangkan tiga tulang lainnya berasal dari tulang selangkang kanan, lengan atas kanan dan kiri.

"Diperkirakan waktu kematian enam sampai dua tahun (silam)," ujar Hariyanto kepada wartawan, Sabtu (4/11/2023).

Hariyanto menjelaskan, pihaknya tidak menemukan adanya kerusakan, baik karena adanya tindakan kekerasan maupun luka dari benda tumpul pada tengkorak beserta rangkaian tulang lainnya.

"Tulang yang kita terima tidak nampak yang rusak," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, tengkorak manusia terbungkus kaos ditemukan di selokan depan Kavling DKI Jalan Raden Inten, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (23/10/2023). Tengkorak manusia terdiri dari kepala dan tiga tulang bagian tangan.

Polisi saat ini telah mengevakuasi temuan tersebut ke Rumah Sakit Polri demi dilakukannya identifikasi dan divisum guna mengetahui dugaan penyebab kematian.

Kanit Reskrim Polsek Duren Sawit, AKP Indra Darmawan mengatakan temuan tersebut terdiri dari satu tengkorak kepala manusia dan tiga bagian tulang belulang yang belum diketahui jenisnya.

“Saat ini temuan satu tengkorak kepala manusia dan tiga bagian tulang tersebut dievakuasi ke Rumah Sakit Polri,” ujar Indra di lokasi, Senin (23/10/2023).

“Nanti di RS Polri akan dilakukan visum guna dilakukan identifikasi dugaan identitas maupun penyebab kematiannya,” sambungnya.

BERITA TERKAIT