logo-pmjnews.com

News

Kamis, 14 September 2023 13:27 WIB

Stok Jagung dan Kedelai di BUMN Pangan Kosong, Picu Kenaikan Harga

Editor: Ferro Maulana

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi

PMJ NEWS -  Kepala Badan Pangan Nasional (Bapenas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan dengan kosongnya stok jagung dan kedelai yang tersimpan di BUMN pangan disebut menjadi pemicu naiknya harga kedua komoditas itu di pasar rakyat.

Arief menegaskan, stok cadangan jagung dan kedelai di BUMN pangan masih kosong sehingga ini menjadi pekerjaan rumah Bapanas dan Bulog.

“Jagung dan kedelai ini masih kosong. Saya punya PR dengan Ketua (Ketua Komisi IV DPR RI Sudin) bahwa jagung dan kedelai ini juga harus menjadi tugas Bulog di mana Bulog harusnya sudah memiliki cadangan pangan,”  tutur Arief dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi IV dengan Kepala Bapanas, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (13/9/2023). 

Dalam keetrangannya, terungkap bahwa stok jagung untuk cadangan pangan pemerintah di gudang Bulog 0 persen dari total kebutuhan 1.414.064 atau 1,41 juta ton per bulan.

Sedangkan, stok kedelai di gudang Bulog hanya sebanyak 5,58 ton atau 0 persen dari total kebutuhan 212.548 ton per bulan.

Mengutip data Panel Harga Bapanas, Rabu (13/9/2023), harga jagung tk peternak naik 0,89 persen menjadi Rp6.790 per kilogram.

Adapun harga tertinggi terjadi di Papua sebesar Rp11.950 per kilogram. Sementara itu, harga terendah di Sulawesi Barat sebesar Rp5.000 per kilogram.

Selanjutnya, harga kedelai biji kering (impor) naik 0,54 persen menjadi Rp13.010 per kilogram di tingkat pedagang eceran.

Harga kedelai tertinggi terjadi di Maluku yakni sebesar Rp16.960 per kilogram sedangkan harga terendah sebesar Rp10.860 per kilogram di D.I. Yogyakarta.

BERITA TERKAIT