test

Kesehatan

Kamis, 6 April 2023 10:04 WIB

Studi: Jalan Kaki 8.000 Langkah Sehari Bisa Turunkan Resiko Kematian

Editor: Hadi Ismanto

Olahraga ringan seperti jalan kaki dapat meningkatkan kesehatan. (Foto: PMJ News/Ilustrasi)

PMJ NEWS - Olahraga jalan kaki merupakan latihan fisik yang bisa membawa manfaat kesehatan meski hanya dilakukan satu hingga dua kali per pekan. Aktifitas ini bahkan bisa dilakukan berbagai kalangan.

Sebuah studi baru pada JAMA Network Open menyoroti manfaat berjalan kaki bagi kesehatan. Penelitian ini mengungkap jalan kaki 8.000 langkah atau lebih, satu hingga dua hari per pekan bisa menurunkan resiko kematian secara signifikan.

Bila dibandingkan dengan orang yang tak aktif, orang yang berjalan kaki 8.000 langkah sebanyak satu hingga dua hari per pekan memiliki resiko kematian 14,9 persen lebih rendah.

Resiko kematian ini mencakup risiko kematian akibat semua penyebab dan risiko kematian akibat masalah kardiovaskular. Penurunan risiko kematian ini tampak semakin besar bila frekuensi berjalan kaki 8.000 langkah ditingkatkan.

Menurut studi yang sama, orang berjalan kaki sejauh 8.000 langkah sebanyak tiga hingga tujuh hari per pekan memiliki risiko kematian 16,5 persen lebih rendah.

Temuan ini merupakan kabar baik bagi orang-orang yang hanya bisa berolahraga di akhir pekan. Jadi meski mereka hanya bisa fokus berolahraga dua hari dalam sepekan, mereka tetap bisa mendapatkan manfaat dengan olahraga berjalan kaki.

Bagi sebagian orang, berjalan kaki 8.000 langkah bukanlah hal yang mudah dilakukan. Sebagai perbandingan, rata-rata orang di Amerika Serikat hanya berjalan sekitar 4.800 langkah per hari.

Jalan kaki 8.000 langkah setara dengan berjalan kaki sejauh 6,5 km dengan kecepatan berjalan kaki sekitar 4,83 km per jam. Dengan kata lain, seseorang yang ingin berjalan kaki 8.000 langkah perlu meluangkan waktu sekitar 1 jam 20 menit dalam sehari.

"(Olahraga jalan kaki) meski hanya dua hari (per pekan) tetap bermanfaat," jelas profesor dari Health and Human Physiological Sciences Department di Skidmore College, dr Paul Arciero, seperti dilansir laman Medical News Today, Kamis (6/4/2023).

BERITA TERKAIT