test

Kesehatan

Jumat, 1 November 2019 06:06 WIB

Simulasi BHD untuk Selamatkan Korban dari Kematian di Situasi Gawat Darurat

Editor: Redaksi

Sosialisasi BHD kepada personel Polres Kepulauan Seribu dan Bhayangkari. (Foto: PMJ News).

PMJ - Polres Kepulauan Seribu, Dalam rangka meningkatkan kemampuan personel khususnya yang bertugas dibidang operasional maupun di bidang kesehatan, Urkes Bag Sumda Polres Kepulauan Seribu menyelenggarakan sosialisasi Bantuan Hidup Dasar kepada personel Polres Kepulauan Seribu dan Bhayangkari yang disampaikan oleh dr Gian Oktavianto dari RS Hermina Podomoro di Aula Serbaguna Restoran Mang Engking, Ancol. Kamis (31/10/2019)

Dalam kegiatan ini dibuka langsung oleh Wakapolres Kompol Asep Alhuda ST yang didampingi oleh Wakil Ketua Bhayangkari Cabang Kepulauan Seribu dan Manager Pelayanan dr Debi dari Rumah Sakit Hermina Podomoro, serta dihadiri oleh para pejabat utama Polres Kepulauan Seribu, panitia penyelenggara dan para peserta sosialisasi.

Wakapolres dalam kegiatan ini menyampaikan dan perlu kita pahami bersama bahwa bantuan hidup dasar atau PPGD merupakan serangkaian usaha-usaha pertama yang dapat dilakukan pada kondisi gawat darurat dalam rangka menyelamatkan pasien atau korban dari kematian.

Sosialisasi BHD kepada personel Polres Kepulauan Seribu dan Bhayangkari. (Foto: PMJ News).

“Kita tidak dapat selalu mengendalikan layanan ambulance atau para medis segera tiba dilokasi kejadian, sehingga diperlukan kemampuan kita untuk melakukan pemberian bantuan hidup dasar atau PPGD walaupun alat dan waktu yang kita miliki sangat terbatas,” ujar Wakapolres.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Wakapolres meminta Kepada seluruh peserta kiranya dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan ini dengan sebaik-baiknya, hingga pada akhirnya mampu memberikan manfaat tidak hanya bagi kesatuan dan seluruh personel Polres Kepulauan Seribu

Dokter Gian Oktavianto juga menjelaskan tujuan pertolongan pertama yaitu menyelamatkan nyawa korban, meringankan penderitaan korban, mencegah cedera atau penyakit jadi lebih parah, mempertahankan daya tahan korban, serta mencarikan pertolongan yang lebih lanjut.

Selain itu, tim dokter berharap meskipun kegiatan ini hanya dilaksanakan selama satu hari namun dalam pelaksanaannya metode yang diberikan bukan hanya teori saja tetapi juga akan dilakukan praktek dan tanya jawab. Sehingga diharapkan para peserta dapat memahami langkah-langkah yang tepat dan seharusnya dilakukan. (FER).

BERITA TERKAIT