logo-pmjnews.com

News

Senin, 20 Februari 2023 09:45 WIB

Polri Sebut Penanganan Kericuhan di Luar Stadion Jatidiri Sesuai SOP

Editor: Fitriawan Ginting

Penulis: Fajar Ramadhan

Asisten SDM Kapolri, Irjen Pol Dedi Prasetyo saat memberikan keterangan pers. (Foto: PMJ News)
Asisten SDM Kapolri, Irjen Pol Dedi Prasetyo saat memberikan keterangan pers. (Foto: PMJ News)

PMJ NEWS - Polri menyebut penanganan kericuhan yang terjadi di luar stadion saat pertandingan PSIS Semarang kontra Persis Solo sudah sesuai dengan prosedur. Termasuk penggunaan gas air mata untuk membubarkan massa suporter yang memaksa masuk ke stadion meski pertandingan tersebut ditetapkan digelar tanpa penonton.

“Kalau di luar stadion boleh. Kalau di dalam stadion berdasarkan Perpol dan Statuta FIFA itu tidak boleh,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo kepada wartawan, Minggu (19/2/2023).

Lebih lanjut, Dedi mengatakan keamanan di luar stadion saat diselenggarakan kompetisi sepak bola menjadi tanggung jawab polisi. Sementara untuk keamanan di dalam stadion menjadi kewenangan dan tanggung jawab dari manajemen keamanan serta panitia penyelenggara.

“Di luar stadion itu menjadi tanggung jawab polisi. Kalau di dalam stadion sesuai dengan Perpol (Nomor) 10 (Tahun 2022) dan Statuta FIFA, itu menjadi tanggung jawab penyelenggara dan manajemen keamanan serta Steward,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Polda Jawa Tengah menyebut pengamanan yang dilakukan saat pertandingan PSIS Semarang vs Persis Solo di Stadion Jatidiri Semarang pada Jumat (17/2/2023), sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).

Pengamanan tersebut termasuk saat terjadinya kerusuhan suporter PSIS Semarang yang ingin memaksa masuk ke stadion meskipun pertandingan telah diputuskan berlangsung tanpa dihadiri penonton.

“Kami sudah melakukan tiga penyekatan,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iqbal Alqudusy dalam keterangannya, Sabtu (18/2/2023).

Penyekatan pertama yang dilakukan yakni di pertigaan Akademi Kepolisian (Akpol) arah masuk Jalan Semeru, dimana polisi mengimbau ke kerumunan kecil untuk kembali karena pertandingan digelar tanpa penonton.

Penyekatan kedua, di depan Alfamart Telaga Bodas arah Stadion Jatidiri. Sekitar 15 menit setelah penyekatan pertama. Kerumunan suporter yang makin banyak tak mengindahkan imbauan terus memaksa masuk ke stadion dengan melempar batu dan botol.

Penyekatan ketiga dilakukan di kawasan Stadion Jatidiri. Imbauan dengan pengeras suara tak digubris, serta negosiasi dari Polwan dan pihak PSIS tetap tak berhasil membuat massa mundur.

Jumlah suporter yang diperkirakan sekitar 1.500 orang masih mencoba merangsek ke stadion sambil melempari polisi dengan batu dan botol. Sehingga akhirnya polisi gas air mata dilontarkan untuk membubarkan massa.

“Penggunaan gas air mata adalah opsi terakhir setelah semua penyekatan tidak mampu membendung massa,” ucapny

BERITA TERKAIT