Sabtu, 10 Desember 2022 06:34 WIB
Ahli Sosiologi Agama Tepis Dugaan Sekte dalam Kematian Keluarga Kalideres
Editor: Ferro Maulana
Penulis: Fajar Ramadhan
PMJ NEWS - Ditreskrimum Polda Metro Jaya melibatkan berbagai pihak lain dalam penyelidikan dan pengungkapan kasus kematian keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, salah satunya dari ahli sosiologi agama, Jamhari.
Jamhari menepis adanya dugaan pengikut dari sekte tertentu terkait penyebab kematian dari keluarga tersebut.
“Mereka bukan penganut sekte apalagi apokaliptik. Mereka orang normal yang bisa meninggal secara wajar karena penyakit dan lain-lain,” ujar Jamhari dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jumat (9/12/2022).
Jamhari mengatakan, kesimpulan tersebut berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan saat proses penyelidikan, termasuk perihal keluarga yang tertutup dan mengisolasi diri.
“Ini ternyata bukan hal yang baru. Karena setelah dirunut, mereka memang cenderung tertutup dan mengisolasi diri. Ditambah lagi situasi pandemi,” sebut Jamhari.
Dalam temuan pihak kepolisian dalam olah TKP, ditemukan buku dari berbagai agama. Namun ia meyakini hal tersebut bukanlah hal yang aneh karena bisa ditemukan dan dibeli di tempat umum.
Buku-buka agama yang ditemukan berisi tentang agama Kristen, Islam, dan Buddha. Jamhari menyebut, buku yang paling banyak dalam temuan di lokasi yang berkaitan dengan Islam.
“Saya kira ini bukan menunjukkan bahwa mereka sedang mengkaji suatu pemahaman sekte atau keagamaan tertentu,” kata Jamhari.
Jamhari juga menepis keterkaitan dengan sekte tertentu terkait dengan adanya temuan tulisan mantra dalam lembaran kertas.
Dijelaskannya, tulisan mantra yang ditemukan tersebut tertulis ayat Al-Qur’an yang juga disertai minuman jeruk nipis. Jamhari menyebut temuan tersebut merupakan ramuan obat biasa yang disertai doa-doa untuk penyembuhan keluarga.
Dalam penuturannya, hampir semua temuan tulisan tersebut dalam bahasa Arab karena banyak menggunakan huruf Hijaiyah, selain dari banyak temuan ayat Al-Qur’an.
“Misalnya, ada satu ayat Al-quran yang diambil dari surat Yusuf yang biasanya dipakai untuk memperlancar jodoh, supaya mendapatkan kharisma aura supaya melancarkan jodoh,” jelasnya.
Oleh karenanya, ia menyimpulkan ritual dari keluarga tersebut bukanlah hal yang aneh lantaran orang-orang di luar sekte disebutnya juga bisa melakukan ritual seperti yang mereka lakukan.