logo-pmjnews.com

News

Rabu, 7 September 2022 16:48 WIB

Dugaan Kebocoran Data pada DPT Pemilu, Ini Tanggapan KPU

Editor: Ferro Maulana

Kantor Komisi Pemilihan Umum. (Foto: PMJ News/Dok Net).
Kantor Komisi Pemilihan Umum. (Foto: PMJ News/Dok Net).

PMJ NEWS -  Dugaan kebocoran data menimpa Daftar Pemilih Tetap Pemilihan Umum (DPT Pemilu) yang ada di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Keterangan KPU dari Informasi sementara, sebanyak 105 juta data penduduk Indonesia di KPU yang diduga bocor dan diperjualbelikan di forum daring Breached Forums.

Data itu dijual oleh anggota forum dengan username Bjorka dalam sebuah postingan di situs Breached Forums berjudul "INDONESIA CITIZENSHIP DATABASE FROM KPU 105M".

Bjorka adalah akun yang membocorkan data pelanggan IndiHome dan menjual 1,3 miliar nomor handphone dan NIK pelanggan seluler Indonesia.

Akhirnya Komisioner KPU Idham Holik buka suara terkait dugaan kebocoran data itu. Menurutnya, KPU sudah melakukan rapat dengan tim gugus tugas keamanan siber aplikasi KPU.

Berdasarkan hasil rapat, tidak ditemukan data keanggotaan partai yang terdapat dalam aplikasi Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) bocor.

"Pada hari sebelumnya, juga kami komunikasi dengan pengembang Sipol menyatakan hal yang sama,” ujar Idham, kepada wartawan, Rabu (7/9/2022).

“Kami belum bisa komentari karena sampai saat ini tidak ada laporan apa pun dari gugus tugas keamanan siber tentang data keanggotaan parpol dalam Sipol diretas," ujarnya.  

Namun demikian, dirinya menegaskan sejauh ini data Sipol dalam kondisi aman. Idham pun membantah data itu bocor dari KPU karena tampilannya berbeda.

"Header-nya itu kan CMS. Jenis kelamin nomor KK, NIK, disabilitas. Ini bukan header yang biasanya kami tampilkan dalam format data KPU," pungkasnya.

BERITA TERKAIT