Rabu, 25 Mei 2022 10:22 WIB
Kasus Tembok Roboh di Cengkareng Damai, Polisi: Pemilik Ganti Rugi
Editor: Fitriawan Ginting
Penulis: Yeni Lestari
PMJ NEWS - Kasus tembok bangunan yang roboh saat direnovasi di Cengkareng, Jakarta Barat pada Minggu, 22 Mei 2022 lalu berakhir damai. Sebanyak empat orang mengalami luka akibat robohnya tembok bangunan yang merupakan gudang tersebut.
Kapolsek Cengkareng, Kompol Ardhie Demastyo mengatakan pihaknya telah memfasilitasi pertemuan antara pelapor (korban) dan terlapor atau pemilik gudang. Keduanya sepakat untuk berdamai.
"Iya, karena dari pihak keluarga pelapornya ini menginginkan seperti itu berdasarkan kesepakatan. (Tidak menuntut ke jalur hukum) tidak," kata Ardhie saat dikonfirmasi, Rabu (25/5/2022).
Ardhie menyatakan, pemilik gudang siap untuk membayar ganti rugi kepada warga yang menjadi korban runtuhnya tembok bangunan tersebut.
"Betul, akan menggantikan semua baik itu pembangunan rumah korban yang dibedah lagi seperti normal dan pemberian santunan," bebernya.
Adapun terkait dengan penyelidikan kasus ini, kata Ardhie pihaknya belum menemukan adanya tanda-tanda kelalaian dari para pekerja yang merenovasi bangunan tersebut. Sebab, bangunan yang hendak direnovasi itu sudah dalam kondisi rapuh.
"Belum ada tanda-tanda kelalaian tapi karena itu bangunan lama mungkin sudah rapuh, enggak pernah dipakai sehingga pada saat mau dibedah bangunan rubuh," tukas Ardhie.
Diberitakan sebelumnya, sebuah bangunan gudang setinggi 12 meter di Cengkareng, Jakarta Barat roboh saat sedang direnovasi. Empat orang menjadi korban akibat tertimpa runtuhan bangunan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan robohnya bangunan itu terjadi pada, Minggu, 22 Mei 2022 sekitar pukul 10.15 WIB. Kejadian ini berawal saat para pekerja tengah melakukan renovasi dengan mengebor tembok belakang sisi timur.
"Tiba-tiba tembok setinggi 12 meter dan panjang 16 meter itu roboh ke arah pemukiman warga," ujar Zulpan dalam keterangannya, Senin (23/5/2022).
Terdapat empat orang korban luka dalam insiden tersebut. Masing-masing korban bernama Sri Purwaningsih (39), Nurmala Khaira Lubna (2), Shera Silvi Antarini (18) dan Surani (55).