logo-pmjnews.com

News

Jumat, 18 Maret 2022 13:05 WIB

BMKG: Puncak Musim Kemarau Bakal Terjadi pada Bulan Agustus

Editor: Ferro Maulana

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Dwikorita Karnawati. (Foto: PMJ News/BMKG).
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Dwikorita Karnawati. (Foto: PMJ News/BMKG).

PMJ NEWS - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan puncak musim kemarau bakal terjadi pada bulan Agustus 2022.

Meski begitu, awal kemarau dari 163 wilayah dari 342 wilayah zona musim (ZOM) di Tanah Air akan mundur.

Salah satu mundurnya musim kemarau yaitu fenomena La Nina yang masih bertahan sampai pertengahan tahun 2022.

“Jadi, La Nina masih bertahan. Itu artinya, potensi peningkatan curah hujan masih dapat terjadi hingga pertengahan 2022,” terang Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dalam keterangannya, di Jakarta, Jumat (18/3/2022).

Dwikorita melanjutkan, dari total 342 zona musim di Indonesia, sebanyak 29,8 persen diprediksi akan mengawali musim kemarau pada April 2022.

Yaitu zona musim di Nusa Tenggara yang akan mulai April 2022, dan juga zona musim di Bali dan sebagian Jawa.

“Jika dibandingkan terhadap rerata klimatologis awal musim kemarau yaitu rerata klimatologis mulai tahun 1991 sampai 2020 terkait dengan awal musim kemarau,”jelasnya.  

“Maka, awal musim kemarau tahun 2022 di Indonesia diperkirakan mundur pada 163 zona musim atau 47,7% zona musim mengalami awal musim kemarau mundur,” tambah Dwikorita.

Sementara itu, 90 zona musim atau 26,6 persen zona musim mengalami musim kemarau yang sama dengan rerata musim kemarau di tahun 1991 sampai 2020.

“Dan, sebanyak 89 zona musim atau 26 persen zona musim akan mengalami musim kemarau maju, bahkan sudah dimulai,” lanjutnya.

Masih dari keterangan Dwikorita, sifat hujan pada musim kemarau tahun ini dibandingkan terhadap rerata klimatologis, akumulasi curah hujan musim kemarau yakni, klimatologis akumulasi curah hujan musim kemarau periode 1991 sampai 2020.

Maka secara umum kondisi musim kemarau tahun 2022 diperkirakan normal atau sama dengan rerata dengan klimatologisnya pada 197 zona musim atau 57,6 persen normal.

“Ini sifatnya, sifat hujan pada musim kemarau,” tandasnya.

BERITA TERKAIT