test

Politik

Kamis, 19 September 2019 18:57 WIB

BI Jelaskan Dampak Konflik Timur Tengah untuk Indonesia

Editor: Redaksi

Bank Indonesia akan membuka pendaftaran penukaran online uang pecehan baru Rp75 Ribu (Foto: Ilustrasi/ PMJ News/ FIF)
PMJ – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menilai, kenaikan harga minyak yang terjadi saat ini dipicu serangan drone di lading minyak Saudi Aramco. Perry mengatakan bahwa dampak kenaikan haraga minyak hanya berpengaruh sebentar terhadap gejolak ekonomi. "Meskipun demikian, Aramco sudah memberikan komitmen untuk menambah supplynya, sehingga harga minyak sekarang stabil kembali," terang Perry di kantornya, Kamis (19/9/2019). Terlebih permintaan minyak dunia kian menurun karena negara-negara emerging seperti China dan India mulai menurunkan kebutuhannya terhadap minyak. "Apalagi demand terhadap mineral, yang selama ini meminta atau memerlukan minyak yang besar,” ungkap Perry. “Apakah Tiongkok, India, atau negara-negara emerging yang selama ini sebagai peminta, membutuhkan minyak yang besar itu, kan menurun. Jadi dari sisi fundamentalnya itu memang kecenderungan stay atau turun," sambungnya. Perry menjelaksan bahwa naik-turunnya harga minyak tidak berpengaruh terhadap neraca pembayaran Indonesia secara keseluruhan. "Demikian juga dari sisi fiskal gak banyak terpengaruh dari sisi harga minyak, karena penerimaan mungkin naik, tapi penurunannya juga akan naik. Jadi sebetulnya tidak terlalu banyak (berpengaruh)," ujarnya. (BHR)

BERITA TERKAIT