Rabu, 6 Oktober 2021 12:35 WIB
Hadapi Tsunami di Selatan Jawa, BMKG Buat Inovasi EWS dan SIRITA
Editor: Ferro Maulana
PMJ NEWS - Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meluncurkan dua inovasi sekaligus dalam menghadapi potensi tsunami di Selatan Jawa.
Antara lain, EWS Radio Broadcaster dan aplikasi SIRITA (Sirens for Rapid Information on Tsunami Alert) di Cilacap.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menuturkan, peluncuran dua inovasi tersebut sebagai respon BMKG atas meningkatnya aktivitas kegempaan di Tanah Air.
Menurut data hasil pengamatan BMKG terkait gempa bumi, selama periode tahun 2008-2016 rata-rata 5.000 hingga 6.000 kali, 2017 meningkat menjadi 7.169.
Berikutnya, mulai 2018 hingga 2019 melompat menjadi lebih dari 11.500 kali dalam satu tahun.
Walaupun, kemudian agak menurun menjadi 8.258 kali di tahun 2020, jumlah ini masih di atas rata-rata kejadian gempa bumi tahunan di Taanh Air.
Dwikorita kembali mengatakan, EWS Radio Broadcaster adalah moda diseminasi berbasis suara guna mengantisipasi kerusakan jaringan komunikasi selular pasca gempa merusak.
Sistem ini memanfaatkan jaringan komunikasi berbasis radio yang banyak digunakan oleh pegiat kebencanaan dan komunitas radio berbasis masyarakat.
Misalnya, RAPI dan ORARI sebagai hub untuk menyebarkan informasi secara cepat, akurat serta ramah terhadap kelompok masyarakat rentan yang mempunyai keterbatasan menelaah pesan berbasis teks.
Sementara itu, SIRITA yaitu aplikasi sirine tsunami berbasis android yang dibikin untuk memudahkan pemerintah daerah menyampaikan perintah evakuasi kepada masyarakat sebagai bentuk peringatan dini.
Dwikorita menegaskan, inovasi yang diprakarsai Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara ini, menjadi terobosan di tengah kendala akan banyaknya sirine tsunami yang mati akibat usia pakai.