PMJ NEWS - Perut kembung atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah meteorismus merupakan gejala yang menunjukkan adanya udara atau gas dalam rongga abdomen atau usus.

Kondisi seperti ini membuatnya seseorang merasa tidak nyaman dan akan merasa lebih sering bersendawa atau kentut, dan perut terlihat membesar.

Salah satu cara untuk mengurangi sembelit adalah makan cukup makanan nabati yang kaya serat. Ini dapat mencakup biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran.

Seperti dilansir dari laman Medical News Today, Jumat (1/10/2021), berikut 5 makanan dan minuman yang dapat membantu mengurangi kembung.

1. Nanas
Selain mengandung 1,4 gram serat per porsi, nanas mengandung enzim yang disebut bromelain. Enzim ini sering digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati keluhan pencernaan meskipun sedikit penelitian telah dilakukan tentang kemanjurannya.

Satu studi pada 2010 menemukan bahwa jus nanas mengurangi peradangan pada tikus dengan penyakit radang usus. Karena hasil yang menggembirakan, penulis merekomendasikan uji klinis untuk menentukan apakah itu memiliki efek yang sama pada manusia.

2. Pepaya
Sebuah studi pada 2013 menyatakan bahwa pepaya terkadang digunakan sebagai obat rumahan untuk keluhan pencernaan.

Studi 40 hari membandingkan efek mengonsumsi suplemen pepaya dengan efek yang mengonsumsi plasebo. Ini menunjukkan bahwa peserta yang mengonsumsi pepaya memiliki sedikit sembelit dan kembung.

3. Tomat
Tomat mengandung prebiotik, komponen makanan yang tidak dapat dicerna yang mendorong pertumbuhan bakteri usus yang sehat.

Prebiotik dalam tomat bermanfaat bagi orang yang memiliki penyakit Crohn, malabsorpsi, dan beberapa kondisi terkait kembung lainnya.

4. Brokoli
Brokoli memiliki kandungan serat tinggi dan dipercaya dapat mengurangi kembung dengan meningkatkan kesehatan usus.

Sayuran tersebut mengandung bahan kimia yang dapat membantu menjaga kesehatan komunitas bakteri di usus. Namun, penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk memahami efek penuh brokoli.

5. Seledri
Sebuah studi pada 2017 melaporkan bahwa seledri kaya akan apigenin, flavonoid yang secara alami terdapat pada tanaman.

Penelitian menunjukkan bahwa seledri dapat meningkatkan pertumbuhan dan keragaman bakteri usus, yang dapat meningkatkan pencernaan.