test

News

Kamis, 9 September 2021 15:35 WIB

Polri: Satu Jenazah Korban Kebakaran Lapas Tangerang Teridentifikasi

Editor: Hadi Ismanto

Polri berhasil mengidentifikasi satu jenazah korban kebakaran Lapas Tangerang. (Foto: PMJ News/Yeni).

PMJ NEWS - Satu orang warga binaan Lapas Kelas 1 Tangerang, Banten yang menjadi korban meninggal akibat kebakaran pada Rabu (8/9/2021) kemarin, berhasil teridentifikasi.

"Hari ini, pukul 13.00 WIB tim DVI melakukan rekonsiliasi dan teridentifikasi satu korban atas nama Rudhi bin Ong Eng Cue, laki-laki berusia 43 tahun," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono dalam konferensi pers di RS Polri, Kamis (9/9/2021).

Rusdi menyebut, jenazah tersebut berhasil diidentifikasi dari sidik jari dan rekam medis yang dikirimkan pihak keluarga ke posko ante mortem.

RS Polri menerima 41 kantong jenazah korban kebakaran di Lembaga Permasyarakatan Kelas 1 Tangerang. (Foto: PMJ News/Yeni).
RS Polri menerima 41 kantong jenazah korban kebakaran di Lembaga Permasyarakatan Kelas 1 Tangerang. (Foto: PMJ News/Yeni).

"Korban teridentifikasi berdasarkan sidik jari dan rekam medis dari yang bersangkutan," imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Indonesia Fingerprint Identification System (Kapus Inafis) Bareskrim Polri, Brigjen Hudi Suryanto menerangkan pihaknya menemukan 12 titik kesamaan melalui sidik jari korban.

"Kami bersama tim DVI melakukan identifikasi, dari beberapa kantong mayat kami sudah mengambil sidik jari dan diantaranya adalah kantong jenazah nomor 041-2021 berhasil kita ambil sidik jarinya," jelas Hudi.

"Selanjutnya kita melakukan penelusuran dari database yang kami miliki termasuk dari dukcapil dan pemeriksaan manual kami menemukan 12 titik kesamaan dari sidik jari jempol kanan. Ini sudah memenuhi syarat identik, ini bisa diyakini kebenarannya," lanjutnya.

Melalui sidik jari tersebut korban teridentifikasi dengan nama Rudhi bin Ong Eng Cue dengan NIK 367107271177009 dan data keluarga yang identik sama.

Hudi menegaskan, pihak akan terus bekerja untuk mengidentifikasi korban melalui data-data ante mortem yang diberikan pihak keluarga.

"Kami akan terus bekerja melakukan identifikasi dari data sidik jari yang kami dapatkan. Kami akan menunggu data ante mortem untuk kemudian kami cocokan," pungkasnya.

BERITA TERKAIT