logo-pmjnews.com

News

Kamis, 2 September 2021 13:05 WIB

Pemberani, Polwan Cantik Hadapi Teror dan Ranjau di Misi Perdamaian PBB

Editor: Fitriawan Ginting

Yovita Riandhini fokus ikuti pelatihan. (Foto: PMJ/Gtg).
Yovita Riandhini fokus ikuti pelatihan. (Foto: PMJ/Gtg).

PMJ NEWS - Masih dalam memperingati Hari Ulang Tahun Polisi Wanita (HUT Polwan) ke-73 tahun yang jatuh setiap 1 September, pmjnews.com kembali menyajikan sosok Polwan yang begitu berani membawa merah putih ke negara konflik, dalam misi mulia menjaga kedamaian dunia.

Sebanyak 18 Polwan dari berbagai wilayah dan pangkat berbeda-beda, berhasil lolos di dalam 152 Anggota Formed Police Unit Tiga (FPU 3) MINUSCA (United Nation Mission Integrated Multidimensional Stabilization in Central African Republic) untuk Misi Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Mereka telah melakukan upacara pembaretan di Pulau Tegal Mas yang terletak di teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, pada Jumat (27/8/2021) lalu.

Yovita Riandhini usai pembaretan. (Foto: PMJ/Gtg).
Yovita Riandhini usai pembaretan. (Foto: PMJ/Gtg).

Polwan berparas cantik itu bernama Briptu Yovita Riandhini. Dia salah satu dari 18 Polwan yang akan mewakili Polri dan bendera merah putih ke wilayah konflik Afrika Tengah, pada 11 September mendatang.

Selama 1 tahun, wanita berkulit putih dengan rambut sebahu ini akan melaksanakan misi perdamaian sesuai dengan regulasi dan instruksi dari pimpinannya.

“Saya langsung mendaftarkan diri untuk ambil bagian dalam misi ini. Dan ini menjadi keinginan serta pilihan saya untuk melaksanakan misi mulia ini, meski berada di tengah-tengah wilayah konflik. Saya siap melaksanakannya,” tegas Yovita secara khusus kepada Fitriawan Ginting dari pmjnews.com, usai upacara pembaretan.

“Ini adalah misi mulia. Tak ada yang perlu ditakuti selama kami mengikuti aturan yang ada. Banyak ilmu dan arahan serta pembinaan yang saya dapatkan selama hampir 1 tahun mengikuti pelatihan, pendidikan dan juga ujian mental dan segalanya dari persiapan ini,” sambungnya.

Yovita menghibur diri dengan gerakan badan bersama rekan-rekannya. (Foto: PMJ/Gtg).
Yovita menghibur diri dengan gerakan badan bersama rekan-rekannya. (Foto: PMJ/Gtg).

Bagi Yovita, melaksanakan misi perdamaian yang juga misi kemanusiaan menjadi sebuah kebanggaan setiap anak manusia, termasuk dirinya. Ia akan melakukan segalanya di negara konflik, terutama kepada anak-anak di Afrika Tengah dan juga korban pengungsian warga di negerinya sendiri.

“Sesuai arahan dan informasi yang saya terima, di sana masih terjadi konflik antar penberontak dan juga pemerintah. Antar suku dan terjadi pengungsian warga di negerinya sendiri. Inilah yang mudah-mudahan, saya dan teman-teman di FPU 3 MINUSCA bisa membantu para korban,” harap Yovita.

Menembak dan Jinakkan Ranjau

Dalam misi ini, Anggota dari Polresta Yogyakarta ini akan berada dalam team multimedia yang akan melaporkan langsung seluruh peristiwa dan kegiatan FPU 3 MINUSCA selama berada di wilayah konflik. Namun ia juga akan melakukan kegiatan kemanusiaan serta monitoring dan perlindungan serta pengamanan kepada para korban yang ada di lokasi.

Disampaikan Yovita, banyak hal yang didapatnya selama mengikuti pelatihan, pendidikan dan juga ujian dalam misi perdamaian. Bahkan selama simulasi di Pusdiklat Lantas Serpong, Cikeas sampai dengan Pulau Tegal Mas, Lampung, ia semakin terasah dalam banyak hal, mulai dari kemampuan menembak sampai dengan mengantisipasi ranjau dan kerjasama tim.

Yovita dan teman-teman terus pertajam penembakan. (Foto: PMJ/Gtg).
Yovita dan teman-teman terus pertajam penembakan. (Foto: PMJ/Gtg).

“Kemampuan Bahasa Inggris dan Prancis semakin matang. Di sana (Afrika Tengah) menggunakan Bahasa Prancis, jadi kami dilatih untuk belajar bahasa itu. Dan juga ketajaman membidik untuk menembak tepat sasaran, termasuk menjinakkan ranjau bom yang kemungkinan membahayakan kami. Antisipasi teror juga kami lakukan, sampai menghadapi demonstran,” jelas Yovita.

“Di sana nanti misi kami semua sama. Namun saya memiliki tanggungjawab untuk melaporkan setiap peristiwa yang terjadi. Termasuk mendokumentasikannya bersama teman-teman di tim kami. Satu tujuan kami, mendamaikan, melindungi dan memberikan keamanan kepada warga di sana secara humanis,” tandas Yovita, yang lahir 19 Januari 1993 ini.

Yovita dan seluruh team menjaga pimpinan menuju target membawa merah putih. (Foto: PMJ/Gtg).
Yovita dan seluruh team menjaga pimpinan menuju target membawa merah putih. (Foto: PMJ/Gtg).

Yovita sendiri terinspirasi dari seniornya yang telah berhasil menjadi salah satu tim dari misi perdamaian di tahun-tahun sebelumnya. Dari situ ia pun termotivasi untuk ikut ambil bagian dalam misi ini.

“Motivasi pertama tentu ingin ikut ambil bagian dari misi perdamaian ini. Bekerja untuk Polri dan menjaga nama bangsa. Dan saya awalnya melihat ada senior saya berhasil mengemban tugas dan amanah ini dengan baik saat misi perdamaian di Sudan dan lainnya. Dari situ saya mulai semangat dan optimis bisa seperti senior-senior saya lainnya,” ucap Yovita semangat.

Dukungan Keluarga

Keinginan Yovita untuk ikut di misi perdamaian ini didukung oleh keluarga. Wanita cantik yang telah berkeluarga ini mendapat dukungan penuh dari sang suami, Vidya Ardiantara.

“Saya ingin banggakan keluarga, institusi saya (Polri) dan juga Indonesia di mata dunia. Pesan pimpinan menjaga beban di pundak saya dalam misi ini, sekaligus menjaga nama institusi serta membanggakan Indonesia akan saya pegang teguh,” janji Yovita.

Team FPU 3 MINUSCA berlatih jinakkan bom dengan mata tertutup. (Foto: PMJ/Gtg).
Team FPU 3 MINUSCA berlatih jinakkan bom dengan mata tertutup. (Foto: PMJ/Gtg).

“Suami sangat mendukung dan memberi semangat atas keputusan saya ini. Mulai dari proses pelatihan dan juga pendidikan selalu memberi semangat kepada saya. Termasuk simulasi di sini (Lampung),” cerita Yovita.

Sudah hampir satu tahun ia belum berjumpa dengan sang suami, selama mengikuti awal latihan di bulan Februari 2021 ini. Namun demikian, komunikasinya tetap terjaga dengan baik.

“Saya belum memiliki anak. Komunikasi tetap terjaga dengan baik kepada suami dan orangtua. Suami selalu memberi dukungan dan semangat dengan misi yang akan saya jalankan ini. Semoga saya bisa melaksanakannya dan menjaga amanah ini sebaik-baiknya. Seperti menjaga balon berisi air ini selama beberapa hari, ke laut, ke hutan dan juga menjalani berbagai macam kegiatan, selalu saya jaga dengan baik bersama tim agar tidak pecah,” ungkap Yovita.

Yovita bersama dengan seluruh Polwan FPU 3 MINUSCA. (Foto: PMJ/Gtg).
Yovita bersama dengan seluruh Polwan FPU 3 MINUSCA. (Foto: PMJ/Gtg).

Dari 152 Garuda Bhayangkara Polri FPU 3 MINUSCA, nantinya akan diberangkatkan sebanyak 140 anggota ke Afrika Tengah, pada 11 September mendatang. Sisanya 12 orang menjadi tim cadangan dan akan diberangkatkan pada misi selanjutnya, tahun 2022 mendatang.

BERITA TERKAIT