logo-pmjnews.com

News

Jumat, 27 Agustus 2021 10:50 WIB

Terdampak Proyek MRT, Dishub DKI Rekayasa Lalin di Ruas Jalan Grogol-Kota

Editor: Hadi Ismanto

Penulis: Yeni Lestari

Dishub DKI Jakarta akan merekayasa arus lalu lintas di kawasan Grogol-Kota. (Foto: PMJ News/Ilustrasi/Hdi)
Dishub DKI Jakarta akan merekayasa arus lalu lintas di kawasan Grogol-Kota. (Foto: PMJ News/Ilustrasi/Hdi)

PMJ NEWS - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta akan melakukan rekayasa arus lalu lintas di wilayah yang terdampak proyek pembangunan stasiun MRT Grogol dan Kota.

"Sehubungan dengan adanya tahapan pekerjaan Mass Rapid Transit (MRT) fase 2 segmen CP-203 Stasiun MRT Glodok-Stasiun MRT Kota, Dishub DKI Jakarta akan menerapkan rekayasa lalu lintas," jelas Kadishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo dalam keterangannya, Jumat (27/8/2021).

Syafrin mengatakan, segmen pembangunan stasiun MRT Kota dimulai pada 1 September-31 Oktober 2021. Tahap pembangunan akan dilakukan di Jalan Pintu Besar Selatan, berupa pemagaran, relokasi utilitas saluran air, relokasi pos polisi, serta survei pra-konstruksi.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo. (Foto: PMJ News/Pemprov DKI).
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo. (Foto: PMJ News/Pemprov DKI).

"Maka dari itu, akan terjadi pengurangan satu jalur yang awalnya dua jalur reguler dan satu jalur TransJakarta kemudian menjadi satu lajur reguler serta satu jalur TransJakarta di sepanjang area pembangunan," lanjutnya.

Sementara, untuk pembangunan kedua yakni segmen Stasiun MRT Glodok mulai dilakukan 20 September-31 Desember 2021. Pembangunan ini berlokasi di Jalan Gajah Mada dan Jalan Hayam Wuruk, tepatnya di median tengah jalan atau taman.

Syafrin mengungkap, pembangunan yang dilakukan untuk stasiun MRT Glodok meliputi persiapan pemagaran, relokasi utilitas, relokasi pohon, pembongkaran median dan trotoar serta pekerjaan jembatan penyeberangan orang (JPO) serta Halte Bus TransJakarta.

"Kemudian akan ada pengurangan satu jalur dari yang awalnya empat jalur reguler dan satu jalur TransJakarta, menjadi empat jalur mixed traffic di sepanjang area pembangunan," jelas Syafrin.

Untuk itu, Syafrin mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menghindari ruas jalan tersebut mulai 1 September 2021 mendatang guna menghindari kepadatan lalu lintas.

"Serta dapat menyesuaikan pengaturan lalu lintas yang ditetapkan. Kemudian mematuhi rambu-rambu lalu lintas, petunjuk petugas yang akan berjaga di lapangan serta mengutamakan keselamatan di jalan," tukasnya.

BERITA TERKAIT