PMJ NEWS -  Arema FC tengah mencari pemain baru untuk melengkapi tim menjelang dimulainya Liga 1 Indonesia. Hasil buruk di Piala Menpora 2021 menghasilkan keputusan, Arema harus meningkatkan permainan di posisi tertentu.

Walaupun membutuhkan beberapa pemain, Manajer Umum Ruddy Widodo menegaskan manajemen Arema akan tetap irit.

Pembelian pemain mahal belum tentu sukses mendapatkan pemain berkualitas. Bila hal itu terus terjadi maka akan sangat merugikan klub. Apalagi di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Rudy melanjutkan, efisiensi budget sangat diperlukan. Yang mana sebelumnya Singo Edan telah melepas dua pemain asing, Bruno Smith dan Caio Ruan. Dilepasnya kedua pemain diputuskan berdasarkan evaluasi usai Piala Menpora 2021.

Bruno dan Caio tidak menampilkan permainan sesuai ekspektasi klub. Mereka berdua akhirnya langsung dilepas klub yang gugur di fase grup Piala Menpora itu.

Menurut pengalaman mereka dari pembelian beberapa musim terakhir Ruddy mempelajari hal yang penting mengenai transfer pemain. Pembelian pemain mahal tidak selalu menghasilkan pemain yang berkualitas.

“Nilai kontrak pemain yang mahal juga belum tentu kualitasnya bagus. Kami sudah pernah mengalaminya, tertipu harga mahal. Sama juga, pemain yang kontraknya murah juga belum tentu jelek,” ujarnya.

Maka, Rudy ingin mengarahkan pembelian kepada pemain yang mempunyai harga murah namun berkualitas. Hal itu bukanlah hal yang mudah, namun jika itu berhasil, maka klub bisa dikatakan berhasil dalam mendapatkan pemain berkualitas.

“Kalau pemain berkualitas yang harganya mahal itu sudah banyak, di mana-mana umumnya begitu. Justru yang bangga itu kalau kami bisa dapatkan pemain murah, tapi yang kualitasnya bagus. Itu indikasi keberhasilan klub,” tutur Ruddy menutup pembicaraan.